Laporan yang berjudul The State of Application Development, 2018 (How IT is Responding to Digital Disruption and Innovation) ini melibatkan lebih dari 3.500 responden profesional IT di semua industri di seluruh dunia.
“Studi tahun 2018 kami memperjelas bahwa departemen IT berada pada titik krisis ketika berhadapan dengan transformasi digital dan development aplikasi. Tingkat kegagalan proyek transformasi digital yang tinggi, peningkatan backlog proyek, dan sedikitnya jumlah developer adalah masalah-masalah kritis,” kata Steve Rotter, CMO di OutSystems.
Laporan studi ini juga memberikan wawasan mendalam dari manajer IT, arsitek perusahaan, dan para developer yang menangani berbagai masalah. Tranformasi digital mendominasi strategi bisnis saat ini, sehingga permintaan terhadap development web dan mobile juga semakin meningkat.
Lebih lanjut, dari hasil laporan studi ini OutSystems telah merumuskan enam temuan utama yang dapat mempengaruhi setiap profesional IT , yaitu: Pertama, permintaan untuk development aplikasi paling tinggi dibandingkan sebelumnya. Kedua, waktu development yang berlebihan. 47 persen responden mengatakan waktu rata-rata delivery aplikasi web atau mobile adalah lima bulan atau lebih.
Ketiga, backlog tetap tinggi. 65 persen profesional IT mengatakan mereka memiliki backlog development aplikasi, dan hanya 32 persen yang mengatakan bahwa backlog development mereka telah membaik dalam satu tahun terakhir.
Dimana jumlah aplikasi yang dijadwalkan untuk delivery pada 2018 lebih tinggi dari sebelumnya, dengan 42 persen profesional IT mengatakan mereka merencanakan delivery sebanyak 10 atau lebih aplikasi, dan 21 persen merencanakan delivery sebanyak 25 atau lebih aplikasi di 2018.
