Kata artificial intelligence atau yang juga lazim disebut dengan singkatannya, AI, mungkin belakangan ini makin sering Anda dengar. AI sendiri memang belakangan ini menjadi sebuah teknologi yang lebih massal karena bukan hanya bermanfaat bagi kebutuhan perusahaan, tetapi juga sangat berguna untuk kebutuhan pribadi atau personal. Bahkan, kehadiran AI kini makin personal karena teknologi tersebut hadir di smartphone.
Sebelum masuk ke smartphone, teknologi AI sebenarnya bukanlah barang baru. Artificial intelligence atau AI sudah dikembangkan setidaknya sejak sekitar tujuh puluh tahun terakhir. Ilmuwan Alan Turing pernah mengatakan, “Jika seorang manusia tidak dapat membedakan respons dari mesin atau manusia, maka mesin tersebut bisa dianggap pintar.” Pengembangan AI terus berlanjut dan makin terakselerasi mulai tahun 1980-an.
Namun proses pengembangannya lebih ditujukan pada kebutuhan korporasi. Selain itu pengaplikasian AI juga telah dilakukan pada mesin-mesin eksperimen yang digunakan untuk bertanding dengan manusia. Pada 2011 misalnya, Watson, platform AI buatan IBM, berhasil mengalahkan dua juara Jeopardy dalam sebuah pertandingan ekshibisi.
Secara sederhana, AI merupakan sekumpulan set dari algoritme yang memungkinkan komputer yang menggunakannya mencapai tujuan yang diinginkan. Sebagai contoh, jika sebuah AI diprogram untuk memenangkan sebuah pertandingan catur, AI tersebut akan mengupayakan segala cara untuk dapat mengalahkan lawannya.
Langkahlangkah yang diambil juga akan terus diperhitungkan dan menyesuaikan dengan langkahlangkah yang diambil oleh lawannya. Mulai Ramai Terdengar. Pengembangan AI selanjutnya juga masuk ke ranah yang lebih personal. AI bisa dimanfaatkan untuk menjadi asisten personal kita yang dapat membantu kita dalam melakukan kegiatan seharihari.
