Manchester United berhasil meningkatkan engagement dengan penggemarnya melalui kanal digital yang aktif dan interaktif. Inilah bukti bagaimana klub sepakbola bisa meningkatkan pendapatan dengan narasi cerita yang kuat.
Manchester United: klub sepakbola atau media global terbesar? Pertanyaan ini mendadak muncul di benak saya saat menyaksikan pertandingan Manchester United vs. Young Boys pertengahan September 2018 silam. Waktu itu saya sempat bingung, di mana mau menyaksikan pertandingan kurang bergengsi ini? Beruntung ada MUTV yang menyiarkan semua pertandingan yang dimainkan Man Utd.
MUTV Channel memang bukan barang baru. Beberapa tahun terakhir, klab Setan Merah ini memang mencoba mengembangkan pendapatan baru berbasis jutaan penggemarnya di seluruh penjuru dunia. Awalnya berupa fans club, dan berlanjut hingga berbagai produk turunan. Salah satunya MUTV channel.
Fokusnya manajemen Manchester United membangun MUTV merefl eksikan perubahan kondisi ekonomi di bisnis olahraga. Peningkatan kebutuhan akan direct revenue dan data audiens membuat Man Utd akhirnya turun langsung memproduksi dan menyebarkan konten olahraga.
Hasilnya luar biasa. Revenue Man Utd yang didapat dari MUTV meningkat pesat. Ini yang menyebabkan Ed Woodward, Executive Vice-Chairman Man Utd mengumumkan untuk bermain lebih agresif di aplikasi MUTV dan platform owned media milik MUTV lainnya. Tujuannya, mendapatkan keuntungan melalui promosi above dan below the line yang dipasang partner.
Apa yang dilakukan Man Utd adalah bukti bahwa owned media memiliki kekuatan lebih dari sekadar landing page. Meski awalnya adalah sebuah tools untuk menyatukan fans, engagement yang terjadi di sebuah owned media ternyata memang bisa dikomersilkan.
