Tampilkan di aplikasi

Live streaming: Fitur unggulan, minim pengawasan

Majalah Infokomputer - Edisi 04/2019
10 April 2019

Majalah Infokomputer - Edisi 04/2019

Viralnya video penembakan di Selandia Baru kembali memunculkan pertanyaan: bagaimana kita mencegah penyebaran video berkonten negatif?

Infokomputer
Peristiwa penembakan dua masjid di New Zealand menyisakan dilema tersendiri bagi perusahaan media sosial global. Pasalnya, sang pelaku secara sengaja melakukan live streaming di Facebook ketika melakukan aksi keji tersebut. Selama 17 menit tragedi berlangsung, video memilukan tersebut ditonton sebanyak 4000 kali sebelum akhirnya dihapus oleh Facebook.

Meski video asli sudah dihapus, penyebaran video ternyata terus berlangsung. Facebook mengaku sudah memblokir 1,2 juta video sebelum video keji tersebut bisa diunggah di platformnya. Namun, masih ada 300 ribu video yang lolos meski kemudian akhirnya terdeteksi dan dihapus.

Penyebaran video juga terjadi di platform media sosial lain. YouTube menyebut, pada jam-jam pertama setelah berita penembakan tersebut viral, video penembakan diunggah pengguna tiap satu detik. Neil Mohan, Chief Product Office, YouTube, menyebut timnya harus bekerja semalaman untuk mendeteksi video soal penembakan.

Toh dengan semua usaha tersebut, video penembakan masih bisa beredar dan ditonton jutaan pengguna internet. Kasus ini kembali menimbulkan pertanyaan: bagaimana mencegah viralnya sebuah video berisi konten negatif?

Kurang Memadai. Menghentikan penyebaran video penembakan di Selandia Baru menjadi penting mengingat efek negatif yang ditimbulkan. Bagi publik, video berisi kekerasan akan menimbulkan ketegangan mental.

Bagi mereka yang di sisi korban, video tersebut akan melahirkan trauma dan keinginan balas dendam. Sementara bagi kelompok teroris, video tersebut akan menjadi glorifi kasi yang mendorong aksi serupa. Pendek kata, tersebarnya video keji hanya membuat kondisi semakin memburuk.

Sebenarnya, ada beberapa mekanisme yang coba dilakukan penyedia media sosial untuk membatasi ruang gerak video live streaming yang meresahkan.
Majalah Infokomputer di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI