INI bukan lagi sekadar judul sebuah gim video, melainkan sebuah kebutuhan yang dirasakan oleh hampir setiap organisasi bisnis, terutama pada era digital seperti saat ini. Tiap perusahaan harus beroperasi secara agile, di antaranya agar mampu menyajikan layanan, produk, atau aplikasi dengan cepat.
Dalam sebuah white paper yang dibuat oleh IDC bersama Salesforce.com, terungkap bahwa salah satu nilai bisnis terpenting yang disebutkan oleh para responden adalah kemampuan divisi TI untuk membangun dan meluncurkan aplikasi dengan lebih cepat.
Pengembangan aplikasi dengan lebih cepat akan memberi lebih banyak waktu bagi divisi TI untuk berinovasi pada hal atau aplikasi lainnya. Kecepatan pengembangan aplikasi juga berdampak pada time-to-market.
Satu perusahaan di bidang konstruksi yang disurvei oleh IDC dapat meningkatkan penjualan secara signifi kan hanya dengan menghadirkan aplikasi pada waktu yang tepat, yaitu saat penjualan mencapai waktu puncaknya.
Kecepatan pengembangan aplikasi juga memungkinkan perusahaan membuat sejumlah produk baru dengan cepat dan berbuah pundi-pundi pendapatan baru bagi perusahaan. Dalam pengembangan aplikasi bisnis untuk kebutuhan operasional perusahaan, kecepatan akan mendorong produktivitas pengguna/karyawan dan peningkatan pendapatan perusahaan.
Salah satu teknologi yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan “Need for Speed” khususnya di bidang pengembangan aplikasi adalah teknologi container. Dan, adopsi container yang terus meningkat dari tahun ke tahun (2019 Container Adoption Survey, Portwox & Aqua Security) ternyata bukan hanya karena perusahaan ingin meningkatkan kecepatan, melainkan juga memungkinkan organisasi menjalankan aplikasi dan workload di berbagai platform dengan mudah.
Apa lagi kelebihan dari teknologi container? Bagaimana container mempercepat penyajian layanan digital? Kami membahasnya pada edisi kali ini, disertai contoh pengaplikasiannya oleh perusahaan di Indonesia.