Diawali dengan tren membawa peranti kerja pribadi ke kantor, kemudian dilanjutkan dengan tren konsumerisasi aplikasi. Dan kini, penerapan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang tengah naik daun siap turut ambil bagian dalam revolusi digital di lingkungan kerja.
Inikah momentum yang tepat bagi tim TI dalam mengaktualisasikan diri di perusahaan dan berperan sebagai ujung tombak dalam mendukung pemberdayaan karyawan melalui teknologi-teknologi AI, seperti machine learning maupun asisten virtual? Ataukah lagi-lagi justru karyawan yang akan menjadi ujung tombak pada revolusi ini dan dari sisi merekalah kebutuhan AI di tempat kerja muncul? Mungkinkah tren teknologi bring-your-own (BYO) akan segera tergantikan oleh AI? Tren Teknologi di Tempat Kerja Bring Your Own Device (BYOD) mulai menjadi tren sekitar satu dekade yang lalu. Namun, hingga beberapa tahun belakangan masih banyak tim TI di perusahaan yang belum sepenuhnya mendukung tren tersebut.
Banyak perusahaan yang hanya mengadopsi kebijakan BYOD secara terbatas di lingkungan perusahaan, dan tak sedikit yang justru melarang sepenuhnya penerapan BYOD di perusahaan mereka. Namun, tak jarang karyawan—termasuk jajaran eksekutif—nekat menggunakan perangkat pribadi untuk mengerjakan tugas-tugas kantor. Ujungujungnya, tim TI lah yang menerima dampak akibat perilaku tersebut.
