Kita semua memiliki masalah yang sama, yaitu punya banyak urusan yang harus dikerjakan tetapi tidak punya waktu untuk itu semua. Pemakaman umum pun dipenuhi dengan orang-orang yang masih memiliki urusan-urusan yang belum terselesaikan .... Menurut Anda, apa yang menghilangkan keberkahan dari waktu kita? Apakah kita sudah memperhatikan hal-hal di sekitar dengan cermat? Mungkinkah algoritma layar yang mencuri waktu kita? Imam Rabbani RH pernah berkata, “Kesempatan itu sedikit. Mengutamakan hal yang paling penting di atas hal penting lainnya merupakan sebuah keharusan.” Dengan kata lain, beliau mengatakan bahwa kita harus mengutamakan urusan yang terpenting di atas urusan-urusan penting lainnya agar bisa mencapai tujuan.
Jika kita tidak menunjukkan tekad yang kuat, akan ada orang yang mengakali kita dan menyeret kita dengan mudah ke dalam perangkapnya. Faktanya, orang-orang yang dapat memecahkan “metematika manusia” telah menyeret banyak orang seperti itu ke dalam perangkap mereka dengan memanfaatkan algoritma media sosial, bukan? Ayo kita pahami algoritma ini agar kita dapat melindungi diri.
Apa itu algoritma? Algoritma pertama kali dicetuskan oleh matematikawan yang hidup pada sekitar tahun 800-an, yakni Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, dalam studi-studi yang dilakukannya. Dengan menggunakan konsep algoritma, Al-Khawarizmi mengembangkan metode-metode baru untuk memecahkan masalah-masalah aljabar. Ketika buku pertama yang ditulis tentang aljabar diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, karya yang dibuat Al-Khawarizmi ini pun diterjemahkan sebagai algorithm yang diambil dari namanya.
