Tampilkan di aplikasi

Menengok jejak masa silam Tiongkok di Taipei

Majalah Intisari - Edisi 677
1 Februari 2019

Majalah Intisari - Edisi 677

Piring-piring dengan teknik pewarnaan ala barat pada era Dinasti Qing.

Intisari
Untuk memahami gambaran kebudayaan dinasti-dinasti Tiongkok di masa lampau, National Palace Museum di Taipei, menawarkan alternatif untuk menyaksikan lebih dari 690.000 koleksinya yang mewakili budaya dan peradaban Tiongkok di era dinasti.

Koleksi ini awalnya milik para kaisar dari berbagai dinasti Tiongkok yang sempat menguasai Negeri Tirai Bambu. Namun siapa mengira, keberadaan museum ini awalnya diwar nai cerita revolusi, invasi, serta perang saudara.

Kisah National Palace Museum di Taipei bermula dari Dinasti Qing, dinasti terakhir Tiongkok, yang jatuh akibat Revolusi Xinhai pada 1911. Sebagai penerus Dinasti Qing, Republik Tiongkok (Republic of China) lalu berkuasa mulai tahun 1912. Keluarga kerajaan Qing diperbolehkan tinggal di Forbidden City, kompleks istana kerajaan di Beijing, selama dua belas tahun se - belum mereka diminta meninggalkan nya pada 1924.

Komite lalu dibentuk untuk mempertahankan artefak-artefak yang terdapat di Forbidden City sebelum Palace Museum akhirnya didirikan di Beijing pada 1925. Tahun 1933, koleksi Forbidden City dimasukkan dalam 19.557 derek kayu dan dipindahkan dari Beijing ke Shanghai dan Nanjing demi menghindari agresi Jepang.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI