Tampilkan di aplikasi

Lewat olahraga, Kazan tak lagi mati

Majalah Intisari - Edisi 681
13 Juni 2019

Majalah Intisari - Edisi 681

Penyelenggaraan Piala Dunia 2018 benar-benar membuat Kazan menjadi kota yang sibuk. / Foto : Arnaldi Nasrun

Intisari
Sebagai ibukota ketiga Rusia, Kazan dikenal sebagai kota yang kerap kali menjadi tuan rumah perhelatan kompetisi olahraga level internasional. Yang terbaru, penyelenggaraan Piala Dunia FIFA 2018. Kazan berhasil menarik banyak wisatawan dan menyukseskan rangkaian pertandingan dari kompetisi akbar yang digelar sekali dalam empat tahun tersebut.

Salah satu alasan, karena fasilitas yang memadai dan semangat sportifitas dari warga lokal. Saat menyusuri Baumann Street, salah satu pusat kota Kazan, saya menyaksikan kemegahan bangunan kota yang dihiasi atribut Piala Dunia serta moda transportasi publik yang mondar-mondir mengangkut para pecinta bola ke stadion Kazan Arena.

Tatanan kota yang teratur dan pemandangan orang-orang yang berolahraga membuat kota ini terasa sangat hidup. Siapa sangka, Kazan yang satu dekade lalu seperti kota mati, kini jadi salah satu kawasan paling berkembang di Rusia setelah keruntuhan Uni Soviet.

Cerita soal kejahatan di ruang publik, telah berganti dengan segudang prestasi atlet lokal. Pembangunan infrastruktur semakin masif hingga menurunkan sentimen rasial. Semua perubahan itu bermula dari olahraga. Murah dan terjangkau Perkembangan kota Kazan tidak terlepas dari sejumlah program yang dijalankan pemerintah.

Semua berawal dari renovasi sejumlah gedung hingga memudahkan akses warga lokal bergabung dalam klub olahraga. Olahraga kemudian menjadi aktivitas yang menyenangkan dan terjangkau oleh semua kalangan. Tak heran, jika taman olahraga dan fasilitas seperti pull bar, rute sepeda, juga jogging, tidak sulit ditemukan.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI