Tampilkan di aplikasi

Tenaga kesehatan santai hadapi kendala muda

Majalah Intisari - Edisi 683
1 Agustus 2019

Majalah Intisari - Edisi 683

Perjalanan Dina mengunjungi pasien juga harus disambung jalan kaki dari rumah ke rumah. / Foto : NATALIA MANDIRIANI

Intisari
Sekitar 150 kilometer dari arah barat Ibukota, tepatnya di Labuhan, Banten, adalah tempat bagi Dina Afriyanti mengabdikan dirinya dalam bidang kesehatan. Berbekal pendidikan formal sebagai bidan, setiap hari ia berburu pengalaman sekaligus pengabdian, dengan masuk ke pelosok-pelosok desa.

Keinginan mengasah diri, mengantarkannya bergabung dengan organisasi kemanusiaan medis internasional, Medecins Sans Frontieres (MSF) atau dalam bahasa Indonesia disebut Dokter Lintas Batas. Dalam programnya, tugas Dina mengunjungi ibu-ibu hamil usia muda dan mengajak mereka menggunakan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas.

Kentalnya adat istiadat yang dianut masyarakat setempat, rupanya telah membuat remajaremaja itu menikah sangat muda. Umumnya, belasan tahun. Meski tidak sah secara hukum negara lantaran belum cukup umur, pernikahan diikat dengan kertas bermeterai di hadapan penghulu.

“Sebagian besar remaja yang hamil bukan karena kenakalan, melainkan tradisi pernikahan dini,” ujar bidan 29 tahun ini dengan nada prihatin. Untuk bertugas ke daerah yang akan dikunjungi, Dina harus keluar dari kantornya di Labuhan sebelum pukul 09.00. Mobil beserta supir mengantarkannya ke tempat tujuan.

Dulu ia sempat naik sepeda motor, tapi lantaran pernah terjatuh di jalan, kini bermobil. Berkunjung ke desa-desa yang berada di pelosok-pelosok bukit, rute perjalanan yang ditempuh Dina terhitung cukup sulit. Jalanan berbukit dengan aspal rusak, menjadikan laju kendaraan terhambat. Belum lagi jalanan sempit dan berkelok-kelok serta cukup terjal.

Untuk daerah terjauh, perjalanan bisa sampai satu setengah jam. Bila kebetulan hari hujan, kunjungan bisa batal karena jalanan licin dan berbahaya. Sehabis kunjungan, ia juga sudah harus turun dari bukit sekitar pukul 15.00 sebelum hari gelap.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI