Tampilkan di aplikasi

Sang perawat bangku rotan gereja

Majalah Intisari - Edisi 688
27 Desember 2019

Majalah Intisari - Edisi 688

Samin membenahi kembali kursi yang anyamannya sudah direparasi.

Intisari
Di tengah keheningan suasana Gereja Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga atau biasa dikenal sebagai Gereja Katedral Jakarta, siang itu, beberapa orang tampak duduk berdoa, sementara para wisatawan berkeliling untuk berfoto di tempat ibadah yang bersejarah itu. Deretan kursi kayu tua berbahan anyaman rotan berjajar di lambung gereja.

Dinding-dinding kokoh dengan ornamennya, altar suci, orgel tua tahun 1988 buatan Belgia, dan berbagai barang yang masih asli sejak gereja dibangun harus diperhatikan agar tidak rusak. Tak terkecuali kursi-kursi kayu jati tempat duduk para jemaat.

Dari sekian banyak barang, deretan kursi tersebutlah yang justru lebih membutuhkan perhatian dan perawatan khusus. Kedatangan jemaat setiap hari, membuat bagian rotan dari kursi rentan kerusakan.

Kondisi ini tentu tidak dibiarkan begitu saja. Samin, pria 72 tahun, sigap memperbaikinya. Jari jemari lincah Samin dengan cekatan merangkai rotan-rotan kecil untuk memperbaiki sandaran dan alas duduk kursi.

Mula-mula, ruas rotan yang rusak dibongkar. Lalu, dengan bahan rotan Palembang yang baru, Samin menganyam ulang satu ruas untuk sandaran serta dudukan. Untuk setiap ruas sandaran dan dudukan butuh satu kilogram rotan. Proses penganyaman makan waktu sampai tiga hari untuk setiap ruas.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI