Tampilkan di aplikasi

Tidak ada yang sederhana dalam hal berobat

Majalah Intisari - Edisi 688
27 Desember 2019

Majalah Intisari - Edisi 688

Pembuktian obat medis menghindari kemungkinan placebo effect dan otosugesti yang muncul di obat nonmedis.

Intisari
Berita ihwal bajakah, sejenis kayu pohon dari Kalimantan yang diungkap siswa SMA berkhasiat antikanker, di-blow up media massa, sehingga bikin heboh ke seantero Nusantara, mengubah isu sebagai sekadar berita, menjadi tergugahnya pasien kanker yang menyimaknya. Kemudian harga sebatang kecil kayu bajakah diberitakan mencapai jutaan rupiah, saking permintaan terus meningkat, seakan itu sudah sebuah obat antikanker.

Baru bahan berkhasiat

Bajakah barulah sebatas bahan berkhasiat yang teruji mengandung zat antikanker, dan belum menjadi obat. Kita punya lebih 200 zat berkhasiat antikanker dari alam, namun masih berhenti sebagai bahan berkhasiat. Perlu proses panjang untuk menjadikannya sebagai obat. Tak cukup hanya teruji zat berkhasiat saja lalu dengan mudah dijadikan obat.

Ada proses panjang yang perlu dilalui. Setelah suatu zat berkhasiat teridentifikasi zat berkhasiat, sebuah bahan berkhasiat alami perlu menempuh beberapa tahapan lanjutan, menyaripatikan zat berkhasiatnya, lalu melalukan pengujian farmakologis untuk menetapkan berapa dosis efektif, apa efek buruknya, adakah zat beracun terkandung di dalamnya.

Setelah itu dilalui, kemudian dilakukan uji pada binatang, dan terakhir dilanjutkan uji klinis pada manusia. Baru setelah semua teruji baik, bukan cuma khasiatnya belaka, melainkan juga apakah aman dikonsumsi manusia, maka zat berkhasiat sudah bisa diterima sebagai obat. Namun, semua tentu memerlukan waktu bertahuntahun, selain biaya yang tidak kecil, mungkin ratusan miliar rupiah.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI