Sejak usia SMA, anak-anak muda di Australia sudah terbiasa hidup mandiri. Mereka bekerja dan uangnya ditabung untuk mencari banyak pengalaman hidup. Kelak, pengalaman semasa remaja akan membentuk kemandirian saat dewasa.
Orang Barat sudah dididik untuk mandiri sejak dini dan hal tersebut sudah membudaya pada setiap keluarga Australia. Ketika anak-anak mulai beranjak usia 17 tahun, atau mendekati, mereka sudah harus tahu apa yang harus dilakukan. Jadi, ketika lulus dari bangku sekolah, biasanya mereka akan bekerja dan meninggalkan rumah orang tua.
Jika pada usia 17 mereka belum bekerja, maka akan dianggap malas dan menjadi beban keluarga. Paling tidak, sudah bekerja, meski masih tinggal dengan orangtua. Sehingga anak-anak muda akan mandiri dan siap untuk menjalani hidup saat meninggalkan rumah orang tua. Baik itu bekerja di restoran, supermarket, ataupun pabrik, mereka akan bekerja tanpa perasaan malu atau gengsi. Mereka akan bekerja dan dengan semangat mencari pengalaman sebanyak mungkin, serta menabung uang hasilnya.
Tabungan tersebut bisa jadi untuk traveling, hidup sehari-hari, dan membayar sewa rumah. Selain itu mereka akan mencoba mencari lebih dari satu pekerjaan jika memungkinkan, seperti pekerjaan-pekerjaan mengurus orang difabel atau mengurus anak secara paruh waktu di luar pekerjaan utama. Meskipun gaji mereka besar kalau dihitung dalam rupiah tetapi biaya hidup di sini sangatlah mahal.
Anak-anak ini harus benar-benar pintar mencari peluang dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Sesibuk apapun, mereka masih ingat bersenang-senang seperti berpesta. Pergi traveling baik sendiri atau bersama teman, seperti halnya Matt E. (44) yang saat muda sangat gemar menabung karena ingin keliling dunia. Jadi ketika ada undangan nongkrong dengan teman-teman, dia akan naik sepeda dan membawa makanan sendiri dari rumah karena tidak mau membuang uang.
