Tampilkan di aplikasi

Sejarah senantiasa berulang

Majalah Intisari - Edisi 692
28 April 2020

Majalah Intisari - Edisi 692

Dari Pandemi Flu Spanyol 1918 ke Pandemi Covid-19. / Foto : HERI CAHYADI

Intisari
Sejarah senantiasa berulang. Pandemi Flu Spanyol pernah berjangkit dahsyat di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada 1918-1921. Kini, sejarah seolah berulang dengan berjangkitnya pandemi Covid-19, yang diidentifikasi pada akhir tahun silam. Kini, pandeminya masih merajalela hingga ke penjuru 150 negara di lima benua. Ada banyak dokumentasi sejarah dan liputan media betapa mengerikannya Flu Spanyol yang memang mulai berjangkit di wilayah Spanyol tahun 1918. Menewaskan antara 21,5 juta hingga 50 juta jiwa di seluruh dunia, tak terkecuali 1,5 juta jiwa di wilayah Indonesia yang waktu itu masih bernama Hindia Belanda.

Ravando, Kandidat Doktor di Jurusan Sejarah University of Melbourne, Australia tanggal 21 Maret 2020 menulis di Harian Kompas begini: “Kasus flu Spanyol 1918 menunjukkan kebijakan kesehatan pemerintah kolonial Belanda yang lebih bersifat kuratif dalam menghadapi pandemi ini. Tidak ada upaya pencegahan yang signifikan sekalipun koran-koran sudah mewartakan keganasan virus itu sejak Juli 1918. Akibatnya, ketika pandemi menyerang, pemerintah kebingungan.” Penyangkalan.

Dan mengentengkan. Itu yang dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda seabad lalu. Kini, ketika pandemi Covid-10 melanda Indonesia, kita bisa menilai sendiri apakah penyangkalan dan sikap mengentengkan juga dilakukan oleh pemerintah kita pada Januari dan Februari lalu. Padahal media massa sudah melaporkan kengerian yang melanda warga kota Wuhan, provinsi Hubei di Republik Rakyat China dua bulan pertama awal tahun ini.

Di antara rentang waktu Pandemi Flu Spanyol seabad lalu dengan Pandemi Covid-19 (yang sepintas mirip Influenza) saat ini sebenarnya ada beberapa pandemi flu lain yang terjadi. Pandemi Flu terjadi tahun 1957 dan 1968, hanya tak sedahsyat Flu Spanyol 1918.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI