Tampilkan di aplikasi

“Berkreasi“ membakar kalori kala pandemi

Majalah Intisari - Edisi 693
3 Juni 2020

Majalah Intisari - Edisi 693

Lompat tali dapat menjadi alternatif mager di kala pandemi yang mengharuskan di rumah saja.

Intisari
Pandemi Covid-19 mengharuskan kita lebih banyak tinggal di dalam rumah untuk memutus rantai virus yang berkembang dengan cepat ini. Di sisi lain, virus itu bisa ditangkal jika sistem imun tubuh kita kuat. Salah satu menjaga imunitas tubuh tetap oke adalah dengan berolahraga. Dengan ruang terbatas, pandemi nyatanya memunculkan banyak kreasi untuk tetap berolahraga.

Anjuran pemerintah untuk di rumah saja dan menjaga jarak untuk memutus rantai penularan virus SARS- Cov-2 penyebab Covid-19 membuat banyak orang berkreasi menggerakkan tubuh. Olahraga memang menjadi salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh tetap oke sehingga kuat melawan virus. Mereka yang memiliki halaman rumah cukup luas masih bisa bernapas lega. Ada banyak kegiatan yang bisa dikerjakan. Seperti seorang teman yang berkebun, atau bahkan bisa berlari sejauh 5 km tanpa banyak memutar.

Bagaimana dengan mereka yang tak punya halaman luas? Beruntung jika ada alat olahraga dalam ruangan seperti treadmill sehingga masih bisa berlari, meski beberapa mengeluh dilanda kebosanan. Begitu juga para penyepeda bisa menyiasati dengan sepeda statis atau roller. Jika tidak? Seperti Tim Franklin yang tinggal di apartemen di Brisbane, Australia ini.

Demi menjaga kakinya “tetap ringan” selama menjalani karantina, Franklin melakukan hal ekstrem yang akan selalu ia ingat sepanjang hidupnya. Penyuka lari ini melakukan lari maraton di apartemen mungilnya dengan waktu 6 jam 46 menit. Ruang di dalam apartemennya hanya menyediakan lintasan sepanjang 21 m. Jadi, terbayang kan, berapa putaran harus ia lalui untuk menempuh jarak 42,195 km atau 42.195 m.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI