Tampilkan di aplikasi

Jantung dokter juga berdebar-debar, takut tertular

Majalah Intisari - Edisi 693
3 Juni 2020

Majalah Intisari - Edisi 693

Suhu badan tinggi menjadi salah satu kecurigaan terkena virus Korona.

Intisari
Berada di barisan terdepan sebagai tenaga kesehatan di saat wabah penyakit tengah melanda, tentu akan bertemu dengan beragam pengalaman. Ada yang menegangkan, ada yang menggelikan.

Malam itu datang seorang pasien ke tempat praktik saya. Tubuhnya sedikit menggigil. Dia mengeluh driver ojek online sudah satu minggu badannya tidak nyaman dan sangat letih. “Maaf dok saya ini terus terang ya takut sama wabah Korona. Tapi mau gimana lagi pekerjaan saya ini kalo enggak narik, enggak dapat duit. Ini aja saya sudah seminggu tiap hari paling dapat 30 ribu. Itu sudah nyanggong dari pagi sampe malem. Akhirnya badan saya remek di luar terus meskipun greges. Tolong Dok, kira-kira saya enggak kena Korona, kan ?” Seketika saya sulit berkata-kata.

Sebagai seorang dokter umum di tiga tempat praktik yang berbeda kondisi tingkatan sosialnya, sedikit banyak saya menjumpai beragam cara pandang masyarakat akan wabah Covid-19. Ada yang benarbenar menjaga diri, namun ada juga yang menyepelekan. Suatu ketika datang juga pria berusia sekitar 50 tahun ketika awal wabah Korona merebak di Indonesia. Seharian dia mendatangi dua rumah sakit untuk mencoba memeriksakan diri. Namun dia dinyatakan belum layak untuk dilakukan pemeriksaan khusus Covid-19.

Akhirnya dia datang ke tempat praktik saya untuk lebih meyakinkan diri. Setelah saya anamnesis dan periksa, memang tidak ada indikasi virus Covid-19. Sehingga saya hanya bisa menyarankan untuk isolasi mandiri dan evaluasi berkala. Itu pun masih ada keraguan dari raut wajahnya. Banyak juga yang masih datang berombongan membawa anggota keluarga lain yang tidak berkepentingan.

Padahal untuk mencegah penularan di fasilitas kesehatan, dilakukan pembatasan untuk masuk. Anak-anak dan usia 50 tahun ke atas yang sekiranya hanya ikut mengantar, dilarang masuk kedalam fasilitas kesehatan.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI