Tampilkan di aplikasi

Ekspresi seni para penghuni bui

Majalah Intisari - Edisi 693
3 Juni 2020

Majalah Intisari - Edisi 693

Potensi di penjara mendorong Angki membentuk PAPs yang mengolah memori tentang penjara sebagai strategi artistik

Intisari
Raga terkungkung, namun justru jiwa seni tak terpasung. Begitulah, para narapidana yang tergabung dalam Yayasan Seni Penjara saat mengekspresikan hasrat berkeseniannya. Bukan hanya berkarya, dengan kesenian mereka ingin mempersiapkan diri saat bebas nanti.

Narapidana begitu seniman Angki Purbandono menyebut anggota perkawanannya dalam Yayasan Seni Penjara yang dibentuk 2015 lalu. Seni Penjar kombinasi dua kata yang terdengar aneh untuk menamai sebuah badan hukum. Inisiasi Yayasan Seni Penjara bermula dari naluri adaptatif Angki Purbandono.

Di pengujung 2012 ia ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Yogyakarta atas kepemilikan narkotika jenis ganja. Lantaran kasus tersebut, Angki dijatuhi vonis 12 bulan kurungan. Masa-masa awal di penjara tidaklah mudah bagi Angki. Berada di ambang depresi, waktu terasa berjalan lambat, terbatasnya komunikasi dan jauh dari orangorang terdekat menjadi kendala berat bagi Angki. Akan tetapi, ia tidak mau terpuruk terlalu lama. Naluri membalas keadaan muncul dari pribadi eksentriknya. Alih-alih hukuman, Angki menganggap masa tahanan sebagai periode residensi di penjara.

Melampaui dinding penjara. Sehari-hari, Angki rajin mengamati sudut-sudut ruangan dan aktivitas yang rutin dilakukan oleh sesama narapidana. Dari kacamata Angki, para penghuni lapas begitu menyukai seni. Selain sering diajak mengobrol, beberapa pojok terlihat “nyeni” lantaran digubah menjadi studio kecil.

Mereka menandai kepemilikan jeriken air minum dengan coretan spidol warna-warni. Ada pula sandal jepit yang dicukil dan dibentuk sedemikian rupa untuk membedakan kepunyaan masingmasing. Beberapa narapidana yang mahir menggambar sering mendapat proyek komisi untuk membuat sketsa anggota keluarga narapidana lain. Ketika waktu besuk keluarga tiba, sketsa tersebut diberikan sebagai tanda cinta.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI