Tampilkan di aplikasi

Spedagi, bukan sepeda bambu biasa

Majalah Intisari - Edisi 696
3 September 2020

Majalah Intisari - Edisi 696

Spedagi Gowesmulya, jenis sepeda bambu yang dikayuh Joko Widodo saat kampanye Pilpres 2019. / Foto : DOK. SPEDAGI

Intisari
Di tengah maraknya sepeda arus utama yang terbuat dari bahan keras (besi, aluminium, karbon, dan titanium), sepeda bambu Spedagi menawarkan kelebihan lain. Sebuah karya seni yang tak hanya fungsional, tetapi juga menjadi penggerak sebuah perubahan di pedesaan. “Emang kuat ya?”Begitu pertanyaan yang sering menghampiri Vidi Widyastomo (46). Ini bukan pertanyaan soal fisik ke pegiat bersepeda ke kantor sejak 2006 ini. Tapi ditujukan ke sepeda bambu yang pada 2019 rutin menemani Om VeWe, begitu lelaki ini disapa, di ajang lomba ketahanan bersepeda jarak jauh, Audax.

Sepeda bambu? Ya, jika selama ini kita mengenal empat bahan utama pembuat rangka sepeda (aluminium, karbon, besi, dan titanium), bambu ternyata juga diberdayakan untuk membuat rangka sepeda. Bukan hal yang baru mengingat sepeda bambu pertama kali dibuat di Inggris pada 1894. Bisa jadi saat itu sedang mencari bahan rangka yang cocok buat sepeda sebelum akhirnya ditemukan yang mudah dibentuk menjadi rangka sepeda pada keempat bahan tadi.

Namun, seperti kata desainer sepeda bambu Craig Calfee, saat diwawancara tim Smithsonian, kelebihan bambu dibandingkan dengan bahan rangka sepeda lainnya adalah peredaman getaran. Hanya saja, tak mudah membuat rangka sepeda dari bambu. “Anda harus merancang struktur yang mampu menopang berat sekitar 80 kg yang akan menuruni gunung dengan kecepatan hampir 60 km per jam. Ada banyak risiko di situ,” kata Calfee.

Tidak mudah bukan berarti tidak bisa, kan? Nyatanya Om VeWe tadi sudah membuktikan sepeda bambu miliknya mampu melewati berbagai medan lomba ketahanan sepeda mandiri dalam rangkaian acara Audax Randonneurs Indonesia 2019 berjarak 200 km, 300 km, 400 km, dan 600 km. Lomba ini dibatasi waktu tertentu dengan lokasi yang berbeda-beda. Begitu juga dengan kontur jalan. Saat itu Om VeWe menggunakan sepeda bambu berjenis minivelo (ukuran ban 20 inchi).
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI