Tampilkan di aplikasi

Kenali denyut jantung, cegah serangan jantung mendadak saat berolahraga

Majalah Intisari - Edisi 696
3 September 2020

Majalah Intisari - Edisi 696

Olahraga intensitas tinggi memerlukan kesehatan jantung yang prima. Mengenali denyut jantung dan zona-zonanya bisa bantu tingkatkan kemampuan jantung untuk mendukung olahraga kita. Kejadian meninggal akibat serangan jantung saat berolahraga pun bisa dicegah.

Intisari
“Lebih baik di- daripada ditangisi keluarga”. Kalimat yang bermakna dalam banget ini malah sering jadi bully teman becandaan di kalangan pesepeda komunitas di kantor saya. Dulu, sepertinya juga sekarang, ketika menuntun sepeda karena jalanan menanjak seperti menjadi aib. Apalagi begitu muncul media sosial. Wajah engap saat mendorong sepeda menaklukan tanjakan bisa dalam sekejap berseliweran di jagad media sosial. Nah, dari situlah bully tujuh turunan akan mendera empunya korban.

Bagi yang santuy, bully-an itu dinikmati saja. Selayaknya turunan yang panjang. Namun bagi yang baper-an, bully-an itu melecut dirinya untuk meningkatkan performa kayuhan. Sayangnya, beberapa asal latihan saja. Sebagian anget-anget tahi ayam. Ketika menemui tanjakan, justru rasa gengsi yang kemudian mengambil alih kemudi.

Gengsi tanpa tahu batas diri bisa berakibat fatal. Bersepeda termasuk olahraga kardio. Memacu kerja jantung. Ketika kayuhan berat, tak hanya otot kaki saja yang bekerja. Tapi juga otot jantung. Memompa darah ke pembuluh darah agar kaki tetap mengayuh. Di sinilah mereka yang tak meyadari adanya kelainan pada jantungnya mencoba tetap memaksa mengayuh pedal. Sampai akhirnya jantung tak kuat.

Cari sehat. Data dari Komunitas B2W Indonesia menunjukkan tren meningkat pesepeda meninggal dengan sebab masalah kesehatan. Jika 2017 di angka lima, 2018 menjadi delapan, dan 2019 melonjak menjadi 19. Tahun ini, per Agustus 2020, sudah mencapai 22 orang. Pada bulan Juni dan Juli ketika booming sepeda selepas pengendoran masa PSBB, tercatat 15 pesepeda meninggal karena sebab kesehatan. “Dominan karena jantung,” kata Putut Sudaryanto, ketua Komunitas Bike to Work Indonesia yang mengumpulkan data itu dari berbagai forum sepeda di seluruh Indonesia.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI