Ljubljana pernah dianggap sebagai kota yang semrawut saat masih menjadi bagian dari Yugoslavia. Kini, ibukota Slovenia ini sangat layak huni dan dinobatkan sebagai kota paling ramah lingkungan. Tak ketinggalan, cerita legendanya tetap eksis dan bangunan kotanya yang artistik menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong.
Slovenia mungkin tidak sepopuler negara-negara tetangganya seperti Italia, Austria, Hungaria, dan Kroasia. Namanya jarang terlihat di dalam daftar tempat wisata favorit di Eropa. Beberapa orang malah bingung membedakan Slovenia dan Slovakia. Slovenia merupakan sebuah negara kecil yang terletak di Eropa Tengah. Luasnya kurang lebih setengah provinsi Jawa Timur. Ia juga sering disebut sebagai negara Alpen karena sebagian wilayahnya termasuk dalam Kawasan Gunung Alpen. Iklim di negara Balkan ini pun termasuk ekstrem dan memiliki banyak lanskap alam yang memukau.
Dulunya, Slovenia merupakan bagian dari Yugoslavia sebelum pecah dan memisahkan diri menjadi negara yang berdaulat pada 1991. Di tahun inilah Slovenia berjuang untuk membangun dan memulihkan kotanya kembali akibat dampak perang. Pembangunan infrastruktur dan restorasi budaya lokal telah membuat Slovenia menjadi salah satu negara yang berkembang pesat di Eropa Tengah. Slovenia sukses bergabung dengan Uni Eropa tahun 2004 dan resmi menggunakan mata uang Euro sejak 2007.
Salah satu bukti dari pembangunan Slovenia adalah berdirinya sebuah ibukota yang sangat indah dan dianggap sebagai tempat yang sangat nyaman untuk ditinggali. Namanya Ljubljana. Jumlah penduduk di kota ini terbilang sedikit yakni 250 ribu jiwa. Ljubljana adalah kota yang tenang dan sangat ramah lingkungan. Citranya dahulu sebagai kota yang bising karena dipadati kendaraan dan polusi telah berganti menjadi kota yang mengusung konsep pembangunan berkelanjutan.
