Tampilkan di aplikasi

Jangan sampai diet berakhir meninggal atau perut meleleh

Majalah Intisari - Edisi 699
14 Desember 2020

Majalah Intisari - Edisi 699

Sayangnya, keberhasilan diet populer tidak jarang menutupi sisi kegagalannya. / Foto : THOUGHT_CATALOG_ UNSPLASH

Intisari
Kelebihan berat badan sudah menjadi masalah sejak dulu. Berbagai cara dilakukan untuk menurunkannya. Mulai dari yang ilmiah medis, sampai nyleneh tak berdasarkan ilmiah. Jangan mainmain dengan diet sebab akibatnya bisa fatal bagi tubuh.

Dalam sejarah umat manusia, dibandingkan dengan semua jenis parasit yang mempengaruhi umat manusia, tak ada yang lebih menyedihkan dibandingkan dengan obesitas. Kalimat itu diucapkan William Banting, yang terdapat dalam bukunya “Letter on Corpulance” (terbit pada 1864). Buku itu bercerita tentang Banting, pengusaha pemakaman, dalam upayanya menurunkan kelebihan berat badan. Ia sukses melakukan hal itu dengan mengganti asupan kalori dari roti, gula, dan kentang, ke makan banyak daging, ikan, dan sayuran.

Melissa Wdowik, Assistant Professor of Food Science and Human Nutrition, Colorado State University, menyebut buku itu sebagai buku pertama yang berkaitan dengan diet. Sejak itu muncul diet-diet yang populer namun abai akan sisi medis dan logis. Berita keberhasilan diet yang bombastis seakan menutup berita pilu lainnya: kegagalan diet.

Tentu saja tulisan ini tidak menghakimi sikap mereka yang melakukan diet dan berujung kegagalan. Bahkan ada yang sampai meninggal. Akan lebih bijak saat menentukan diet apa yang akan kita ambil, untuk mengkajinya terlebih dahulu dari banyak sisi. Berkonsultasi ke dokter yang berkompeten bisa menjadi pintu ke arah situ.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI