Tampilkan di aplikasi

Selangkah lagi menuju akhir pandemi

Majalah Intisari - Edisi 702
12 Maret 2021

Majalah Intisari - Edisi 702

Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi Covid-19 akan selesai dalam 15 bulan atau pada pertengahan 2022.

Intisari
Tanpa sungkan dan ragu, Presiden Joko Widodo membuka resleting bagian atas jaket merahnya. Di balik jaket bertema nasionalisme itu, Presiden ternyata hanya mengenakan kaus dalam. Pangkal lengannya terbuka, terlihat jelas. Namun Presiden tetap kalem. Dengan wajah semringah, ia siap menyambut 0,5 ml vaksin Sinovac yang akan disuntikkan ke tubuhnya.

Berlokasi di Istana Negara, Rabu (27/1) pagi itu Presiden menerima suntikan vaksin Covid-19 yang kedua. Penyuntikan pertama vaksin buatan Tiongkok itu sudah lewat tepat 14 hari sebelumnya di tempat yang sama. Dengan penyuntikan kedua ini, Presiden adalah orang Indonesia pertama yang mendapatkan vaksin secara komplet.

Setelah suntikan kedua, diharapkan sistem kekebalan tubuh Presiden Joko Widodo dalam menghadapi virus Covid-19 akan mencapai titik optimal dalam lima sampai tujuh hari kemudian. Saat itulah, baru tubuhnya bisa dikatakan benar-benar kebal dari serangan virus. “Suntikan kedua ini punya efek yang jauh lebih cepat dan lebih kuat,” tutur Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp,PD-KHOM, ketua tim Satgas Pemberantasan Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), di Kompas TV.

Seratus kali lebih cepat. Penyuntikan vaksin kepada Presiden Joko Widodo yang kemudian diikuti 1,5 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia sekaligus menandai dimulainya perang bangsa kita terhadap virus SARS-CoV 2. Apa boleh buat, tampaknya memang hanya dengan vaksinlah kita bisa berharap dapat mengendalikan penularan Covid-19 yang kian hari kian mengkhawatirkan.

Meski pemerintah memberlakukan berbagai aturan pembatasan sosial di berbagai daerah serta terus mengkampanyekan 3M, nyatanya laju pertambahan penderita Covid-19 terus menanjak. Bahkan hanya dalam sebelas bulan setelah dinyatakan bercokol di Indonesia, penderita sampai menembus angka psikologis, 1 juta orang. Kurva penularan penderita masih terus menanjak.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI