Tampilkan di aplikasi

Terus beradaptasi, kunci bertahan saat pandemi

Majalah Intisari - Edisi 702
12 Maret 2021

Majalah Intisari - Edisi 702

Alfreds merasakan sejak adanya virus Covid-19 sistem kerja lebih panjang dari jam normal biasanya.

Intisari
Bukan saja di bidang kesehatan, pandemi Covid-19 juga berimbas terhadap para pekerja di berbagai sektor kehidupan. Bekerja keras dan berkreasi menjadi kunci dalam bertahan. Inilah penuturan mereka yang terus berjuang.

Di saat pandemi Covid-19 terus berkecamuk, terkadang Alfreds Tuter merasa iri dengan para pekerja yang memiliki kesempatan bekerja dari rumah, istilahnya Work From Home (WFH). Pasalnya, sebagai jurnalis di sebuah stasiun radio, ia tetap harus bekerja seperti biasa. Bahkan jam kerjanya lebih panjang.

Pria 30 tahun berdarah Ambon dan Jawa ini mengaku bekerja di lapangan, di tengah pandemi pula, adalah tantangan tersendiri. Ada rasa khawatir terhadap kondisi kesehatan diri dan keluarganya. Apalagi ia masih tinggal bersama kedua orangtuanya. “Takut mereka juga terpapar,” tutur jurnalis yang sudah tiga tahun menjadi reporter di sebuah stasiun radio ini. Karena kekhawatirannya itu, pernah Alfreds menolak ditugaskan ke sebuah pasar. Alasannya, wilayah tersebut merupakan zona merah, bahkan cluster baru di DKI Jakarta.

Ia mohon maaf ke pimpinannya karena memperhitungkan risiko keamanan diri sendiri. Beruntung, pimpinannya memahami situasi. Kondisi bekerja selama masa pandemi, menurut Alfreds memang berbeda dibanding hari-hari sebelumnya. Setelah kasus pertama diumumkan pemerintah, Maret 2020, langsung terasa perbedaan suasana di kantor. Ruangan yang biasanya ramai, jadi lengang. Sebagian karyawan bekerja di rumah.

Begitu pula dengan cara mencari informasi, di masa pandemi segalanya menjadi lebih sulit. Kadang harus mengikuti protokol kesehatan yang terasa menyulitkan. Setiap jurnalis harus beradaptasi dengan pola kerja online. “Sempat kesulitan, karena informasi yang didapat sangat terbatas,” tutur pria lulusan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Jakarta ini.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI