Tampilkan di aplikasi

SK. Trimurti: Sosok lengkap pejuang perempuan

Majalah Intisari - Edisi 703
8 April 2021

Majalah Intisari - Edisi 703

Surastri mendobrak pakem pada masa itu, ketika seorang perempuan dianggap tabu jika masuk organiasi dan ikut kegiatan politik. Baginya seorang perempuan mempunyai hak yang sama dengan laki-laki untuk memajukan diri baik dalam hal akademis maupun sosial. / Foto : MAHA SULTHAN DWI INDRA DIOLAH DARI BERBAGAI SUMBER

Intisari
Dari Soerastri Karma Trimurti, kita belajar bahwa perempuan mempunyai tempat yang sama pentingnya dengan laki-laki di masa perjuangan kemerdekaan maupun setelahnya. Lebih dikenal sebagai wartawati (pernah menjadi pemimpin beberapa surat kabar seperti Pesat dan Mawas Diri), Soerastri Karma Trimoerti, sesungguhnya memiliki jejak politik yang lengkap. Dia pernah menjadi ketua Partai Buruh Indonesia, ketua Barisan Buruh Wanita, ketua Gerakan Wanita Istri Sedar (Gerwis), dan puncaknya adalah Menteri Perburuhan.

Nama aslinya adalah Soerastri. Ia lahir pada 11 Mei 1912 di Desa Sawahan Boyolali Karesidenan Surakarta. Ayahnya bernama R.Ng. Salim Banjaransari Mangunkusumo dan ibunya bernama R.A. Saparinten Mangunkusumo. Mereka masih kerabat dekat dari Keraton Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah Ayahnya adalah seorang carik yang kemudian meningkat menjadi asisten wedana atau camat.

Ndoro Seten adalah panggilan kehormatan bagi ayah Soerastri. Pada masa itu, posisi perempuan secara tradisional sangat dibatasi. Kewajiban mereka di ranah domestik dan ikatan-ikatan budaya membuat perempuan tak bisa bebas terjun ke ranah publik. Soerastri pun dilahirkan dengan latar belakang keluarga seperti ini. Namun ia menentangnya dengan keras. Keterlibatan perempuan dalam organisasi politik formal seperti yang dilakoni oleh Soerastri, adalah bentuk perwujudan kesadaran politik perempuan. Perempuan tak harus melulu di ranah domestik.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI