Tampilkan di aplikasi

Yuliati Umrah ibu para anak jalanan

Majalah Intisari - Edisi 703
8 April 2021

Majalah Intisari - Edisi 703

Kepedulian kepada anak-anak telantar, membawa Yuli kepada beragam persoalan anak Indonesia. Salah satunya adalah prostitusi para pelajar yang magang di industri pariwisata. Ia rela menjual hartabenda demi menjalani misinya. / Foto : MARU_LOMBARDO_UNSPLAS

Intisari
Suatu hari, bulan Juli 2016, ketika berada di Ubud, Bali, berlibur bersama keluarga, Yuliati Umrah mendapat informasi jika di Pasar Ubud, Bali, terdapat tiga orang anak berwajah bule memulung bersama ibunya yang orang lokal. “Mendapat kabar itu saya langsung bergegas ke pasar tersebut. Ternyata benar ada tiga orang gadis cantik berwajah blasteran dengan baju kumal membawa karung tengah mengaisngais botol air mineral di bak sampah,” cerita Yuliati Umrah (45).

Ia yakin, pasti ada sesuatu yang tidak biasa pada keluarga tersebut. Seketika seketika itu juga keempatnya diboyong ke hotel tempat Yuli menginap. Dari sana ia mengetahui, ketiga anak tersebut bernama Lisa Bet Hoekstra, Ester Carolina Hoekstra, dan si bungsu Erina Hoekstra. Ibunya sendiri, I Made Ayu Ariani. “Di hotel ketiganya saya mandiin, saya keramasin, kemudian saya bawa ke toko untuk beli baju ganti,” papar Yuliati.

Dari perjumpaan itu ia juga mengetahui latar belakang keempatnya sampai akhirnya menjadi pemulung. Cerita singkatnya I Made Ayu Ariani menikah dengan Cornelis Hoekstra. Pria dari Belanda itu bertemu Made Ayu ketika berwisata di Pulau Dewata. Selama menikah ia mendapat kekerasan fisik. “Bahkan dia dipukuli sampai lebam-lebam.” Namun setelah memberikan tiga orang anak, Cornelis yang pengusaha itu pada tahun 2011 meninggal dunia. “Akibatnya ekonomi Made Ayu berantakan dan akhirnya jadi pemulung,” ceritanya.

Beruntung atas bantuan kawan Cornelis di Belanda, keluarga itu berhasil ditemukan dan mereka bersedia membantu ekonomi. “Alhamdulillah, meski tidak terlalu banyak, tetapi bisa membantu kebutuhan anak-anaknya. Tetapi, sejak akhir tahun lalu kiriman macet lagi lantaran saudara Cornelis tersebut meninggal dunia.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI