Tampilkan di aplikasi

Orang Manado bergerilya di Filipina

Majalah Intisari - Edisi 707
4 Agustus 2021

Majalah Intisari - Edisi 707

Pasukan Angkatan Darat Jepang bergerak sangat cepat dalam merebut Asia Tenggara

Intisari
Seingat Adolf Gustaaf Lembong dia bergabung dengan serdadu untuk tentara kolonial Koninklijk Nederlandsche Indische Leger (KNIL) pada 22 Desember 1940. Mulanya Lembong dijadikan petugas radio. “Setelah aku menerima latihan di Cimahi, Jawa, aku ditempatkan ke Pasukan Kedua Kavaleri di Bandung, ketika perang pecah,” aku Lembong dalam Arsip NEFIS en CMI nomor 460 mengenai Laporan kegiatan gerilya Letnan LGAF USAFFE Adolf Lembong dari Agustus 1943 sampai April 1945.

Setelah tentara Jepang menduduki Indonesia, Lembong jadi tawanan di Bandung. Enam bulan setelahnya, Lembong melamar jadi Heiho (pembantu tentara Jepang). “Kami diberangkatkan dari Bandung pada 6 September 1942. Tanpa kami tahu, bagaimanapun, kami dikirim ke luar negeri, tidak tahu kemana tujuan kami,” aku Lembong. Setelah pelayaran baru dia tahu bahwa mereka berada di Rabaul, New Britain. Dia dijadikan penerjemah di sana. Setelah tujuh bulan, mereka dipindah ke Filipina.

Waktu di Rabaul, ada tiga serdadu bekas KNIL yang kabur dari militer Jepang di Pulau Solomon. Mereka adalah Oscar Lahawia, William Tantang, dan Albert Londong. Seperti Lembong mereka berasal dari Sulawesi Selatan pula. Pelarian mereka gagal, dan terdengar kabar ketiganya dibunuh. Serdadu KNIL Minahasa lain yang berhasil lolos adalah HD Pitoy, yang berhasil ditemukan tentara sekutu lalu diamankan ke sekitar Australia.

Lembong dan pembantu tentara lainnya tiba di Filipina 6 Mei 1943. Mula-mula mereka ditempatkan di Kamp Gonzales, Provinsi Pangasinan. Di sana, orang suruhan Mayor Robert B Lapham, tentara Amerika yang bergerilya, mengontak mereka. Lembong dan kawan-kawannya, yang sama-sama bekas KNIL dan dari Minahasa pun diajak melarikan diri. Mereka melakukannya pada 6 Agustus 1943 dengan dibantu gerilyawangerilyawan Filipina.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI