Tampilkan di aplikasi

Edi Dimyati “Kabaca” perpustakaan mini di atas dua roda

Majalah Intisari - Edisi 707
4 Agustus 2021

Majalah Intisari - Edisi 707

Kecintaannya terhadap buku dan upayanya mengampanyekan minat baca, membuat Edi selalu bersemangat membawa-bawa kemana pun perpustakaan mininya. Ia juga percaya, di balik tumpukan buku-buku pustaka, selalu ada rezeki tak terduga.

Intisari
Sekilas keberadaan sepeda kargo itu memang cukup unik. Sosoknya selalu berhasil menarik perhatian siapa saja yang kebetulan menjumpainya. Apalagi ketika sepeda ini berada di tengah keramaian. Maklum, benda ini masih belum lazim dipakai orang di jalan raya di Indonesia. Sepeda yang dilengkapi dengan bak untuk muatan barang pada bagian depan itu juga selalu berhasil membuat orang mendekat, terutama anak-anak.

Reaksi mereka selalu hampir seragam. Awalnya melirik. Kemudian sorotan mata mereka berbinar-binar, mengamati setiap bagiannya. Memegang-megang rangkanya, memainkan bel, hingga akhirnya menaikinya. Bisa jadi, ada pula yang merengek ke orangtua mereka, karena kepingin memilikinya. Sang pemilik sepeda, Edi Dimyati, justru senang sepedanya bisa jadi pusat perhatian banyak orang. Karena memang begitu niatan pria 43 tahun ini saat membuat Kargo Baca (Kabaca), sebuah perpustakaan mini di atas sepeda.

“Keberadaan sepeda ini sendiri jadi sisi kreativitasnya. Semacam efek kejut yang jadi penarik perhatian banyak orang,” kata Edi yang mengaku sudah biasa disangka orang sebagai pedagang kopi keliling. Di beberapa negara Eropa, terutama negara-negara di mana bersepeda menjadi aktivitas sehari-hari, sepeda kargo lazim digunakan sebagai alat angkutan pribadi.

Berbeda dengan gerobak atau becak yang rodanya ada dalam posisi kiri dan kanan, sepeda kargo tetap berjalan dengan roda segaris depan dan belakang. Butuh latihan keseimbangan dan pengendalian agar sepeda bisa melaju. Edi sendiri juga baru melihat sepeda kargo pada 2017. Kala itu sepeda kargo yang kemudian jadi miliknya ini, baru saja selesai dibuat dan menjadi pilot project dari Badrul Alam, seorang artisan aksesori sepeda yang tinggal di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI