Tampilkan di aplikasi

Cak Doel dalam rekaman sejarah

Majalah Intisari - Edisi 708
3 September 2021

Majalah Intisari - Edisi 708

Pertemanan antara Soekarno dan Doel Arnowo telah terjalin sejak kecil ketika mereka di Surabaya.

Intisari
Pamor Cak Doel dalam tulisan sejarah nyaris redup. Teman Soekarno, anggota PNI, Ketua Komite Nasional Residen Surabaya, dan masih banyak lainnya yang menuliskan tentang dirinya. Di masa tuanya ia menjadi warga negara biasa, mengenang kontribusinya pada negeri.

Sore itu terasa menegangkan bagi rakyat Surabaya begitupun bagi Cak Doel yang menjabat rangkap menjadi Ketua Komite Nasional Indonesia residen Surabaya sekaligus anggota biro kontak penghubung antara Indonesia dengan Sekutu. Temantemannya, Dr. Roeslan Abdulgani atau Cak Roes berserta T.D Kundan Das, pedagang kain keturunan India yang mahir berbahasa Inggris sudah masuk ke dalam Gedung Internatio untuk berunding mengenai gencatan senjata pasca kedatangan Sekutu di Surabaya pada 25 Oktober 1945.

Dalam 10 November ’45, Mengapa Inggris Membom Surabaya karya Batara R Hutagulung, niat awal kedatangan 5.000 personal pasukan Sekutu yang sebagian besar adalah orang Gurkha, Nepal, yang dipimpin Jendral A.W.S Wallaby ke Surabaya adalah dengan tujuan melucuti persenjataan Jepang, membebaskan tawanan perang dan interniran orang Eropa yang nantinya akan dipulangkan ke negeri asalnya.

Akan tetapi tampaknya arogansi sebagai “pemenang Perang Dunia II” begitu terlihat jelas pada Sekutu terutama pada pimpinan pasukan itu, Mallaby yang mengancam akan menembaki warga yang tidak patuh sehingga memicu kericuhan di Surabaya. Karena itulah, pada 30 Oktober 1945, diadakan perundingan gencatan senjata di Gedung Internatio.

Saat teman-teman Cak Doel berada dalam Gedung Internatio. Cak Doel berada di luar gedung dekat dengan Jembatan Merah. Kurang lebih 15 m dari posisinya, ada A.W.S Mallaby berada di dalam mobilnya menunggu hasil perundingan. Namun entah siapa dalang yang memulai kekacauan ini, saat T.D Kundan keluar dari gedung, terdengar suara tembakan dari dalam gedung.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI