Tampilkan di aplikasi

Para kesatria di balik wiracarita lasem

Majalah Intisari - Edisi 725
31 Januari 2023

Majalah Intisari - Edisi 725

Gie Yong Bio atau Klenteng Babagan memuliakan sosok dua pahlawan Lasem, Raden Panji Margono dan Oei Ing Kiat. / Foto : AGNI MALAGIN

Intisari
Kisah ini bermula dari persawahan, tak jauh dari petak-petak tambak garam di Lasem. Satu dekade silam, saya menapaki jalan menuju sebuah nisan Tionghoa di kawasan ini. Epitafnya beraksara Tiongkok dengan rona prada yang memantulkan kilau matahari pagi. Sebelum sebuah komunitas memugar makam ini, warga sudah biasa menyebutnya “makam singseh” kendati penanda nama itu telah lama raib.

Singseh merupakan tokoh misterius dalam Geger Pacinan. Sebutan “Singseh” sejatinya adalah nama julukan untuk Tan Sin Kho, salah seorang pemimpin laskar Tionghoa. Boleh jadi sebutan itu melekat karena keahliannya sebagai tabib. Menurut cerita keluarga besar saya, ia bersama kakek leluhur saya dan kawan-kawannya menghimpun persekutuan Tionghoa-Jawa, yang memberontak demi mengenyahkan VOC di pesisir utara pulau ini.

Peristiwa Geger Pacinan kerap disebut juga sebagai Perang Cina atau Perang Kuning. Dalam catatan sejarah, inilah perlawanan terbesar kita melawan VOC. Pemicunya pembantaian orang-orang Tionghoa di dalam tembok kota Batavia pada Oktober 1740. Peristiwa ini melahirkan perlawanan terhadap kompeni yang menjalar dari Batavia hingga sepanjang pantai utara Jawa pada tahun-tahun berikutnya.

Dampaknya bukan saja kehidupan di Batavia, tetapi juga berakibat pada ketidakstabilan politik di Mataram. Para pelarian bergerak ke timur sembari menghimpun kekuatan dengan komunitas Tionghoa di kota-kota sepanjang pesisir utara dari Karawang sampai Pasuruan. Geloranya berkobar sepanjang 1740-1743. Di Batavia, orang Tionghoa memberontak karena kesewenangwenangan VOC. Sementara itu di Jawa, pengaruh politik kongsi dagang Hindia Timur itu kian mencengkeram Keraton Kartasura.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI