Tampilkan di aplikasi

Bung Tomo, jeruji besi untuk sang ahli orasi

Majalah Intisari - Edisi 727
31 Maret 2023

Majalah Intisari - Edisi 727

Sutomo mengenakan seragam laskar di tengah revolusi fisik di Surabaya. Pada 1945 mendirikan Barisan Pemberontak Republik Indonesia.

Intisari
Percakapan ini terjadi di sebuah pesta perkawinan putra dari Sofyan Tanjung di Jakarta, sekitar April 1978. Ketika itu Sutomo tengah bercengkerama bersama sejumlah teman dekat, salah satunya Prof. Dr. Ismail Suny S.H. yang juga dikenal sebagai ahli hukum tata negara Universitas Indonesia sekaligus rektor Universitas Muhammadyah Jakarta.

Di tengah topik pembicaraan yang beragam, dengan nada berseloroh Ismail sempat berkata, “Kalau Bung Tomo dan saya ini imuun, alias kebal. Tidak akan ditangkap…” Perkataan Ismail itu tentu tidak ditanggapi secara serius. Orangorang itu ma‰um, pemerintahan Orde Baru kala itu begitu otoriter dan tanpa kompromi. Suarasuara kritis di masyarakat yang mempertanyakan berbagai kebijakan pemerintah bakal dibungkam dengan penahananpenahanan tanpa proses pengadilan.

Dalam buku Bung Tomo Suamiku, Sulistina, istri dari Sutomo mengungkapkan pula kegundahan hatinya sepulang pesta. Maklum, selama ini sebagai orang Jawa Timur, suaminya dikenal sebagai salah seorang tokoh yang bicaranya tegas dan blakblakan saat mengkritisi kebijakan pemerintahan Orde Baru di berbagai kesempatan.

Kekhawatiran Sulistina rupanya tidak butuh waktu lama untuk mewujud. Tepatnya 11 April 1978, Sutomo mendapat “panggilan” dari Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) sebuah lembaga keamanan internal pemerintah Indonesia yang saat itu begitu berkuasa.

Bukan sekadar ditanya-tanya, Sutomo bahkan akhirnya harus ditahan di rumah tahanan Instalasi Rehabilitasi (Inrehab) Nirbaya, di daerah Pondok Gede, Jakarta Timur. Ikut pula ditahan saat itu Ismail Suny, serta politikus dari Partai Persatuan Pembangunan, Mahbub Djunaidi.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI