Tampilkan di aplikasi

Goyang-goyang yang terlarang

Majalah Intisari - Edisi 730
28 Juni 2023

Majalah Intisari - Edisi 730

Erotisme telah lama menjadi bagian kesenian tradisional kita. Bahkan hal itu dipandang sebagai suatu “kewajaran” bagi masyarakat kelas bawah yang memang lebih permisif. Namun, setiap pemunculannya, sering mendapat tentangan dari peradaban.

Intisari
Jika beberapa waktu bela- kangan ini Anda sering mendengar kata “Inul” dalam pelbagai pembicara an, pasti yang dimaksud ada lah penyanyi dangdut yang lagi moncer, Inul Daratista. Penyanyi asal Pasuruan, Jawa Timur, itu dikenal kare na tariannya yang begitu enerjik saat beraksi di panggung.

Yang menghebohkan banyak orang, pada bagian tertentu dari lagu, tiba-tiba “brak!” Inul memutar pinggulnya dengan cepat, bergerak ke atas ke bawah, mirip gasing. Atau diistilahkan penggemarnya, goyang ngebor. “Goyangnya semangat, tapi kelewat berani. Kesan nya erotis, jorok gitu,” nilai seorang wanita pekerja di daerah perkantoran Jln. Sudirman Jakarta yang su dah menonton VCD per tunjukan Inul, milik suaminya.

Berani? Penya nyi dangdut dengan goyang adu hai tentu bukanlah hal baru. Sudah bukan rahasia lagi, pertunjukan dang dut atau musik kesenian tradi sional lain yang biasa digelar di daerah-daerah, hampir selalu dibumbui gerakan-gerakan erotis para penyanyinya.

Gampangnya, tengok saja pertunjukan ndangdutan yang dulu sempat marak di Pasar Malam Perayaan Sekaten, biasa disebut sekatenan, di Yogyakarta. Dalam sebuah arena tertutup dengan dua-tiga panggung, para penyanyi seakan sedang berlomba “adu panas”, baik goyangan maupun kostum yang dikenakan.

Padahal, pertunjukan berlangsung tak jauh dari Keraton Yogyakarta dan Masjid Agung. Maka jangan heran jika pemilik nama asli Ainur Rokhimah ini pun berani menolak jika goyangannya dicap erotis. Selama tidak mempertunjukkan ge rakan menantang dan berpakaian minim, dia tidak merasa erotis.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI