Tampilkan di aplikasi

Herlina, beban berat pending emas

Majalah Intisari - Edisi 731
31 Juli 2023

Majalah Intisari - Edisi 731

Herlina Kasim di antara prajurit Pembebasan Irian Barat

Intisari
Waktu sudah menunjukkan pukul 5.40 pagi hari. yang akan membawa Herlina dengan teman- Angin Mamiri temannya menerobos ke Irian Barat masih terapung-apung di tengah laut. Kompas tak ada, kabut tebal. Tidak ada jalan lain untuk masuk teluk dan harus menunggu sampai kabut agak reda.

Daripada menunggu di kapal, mereka turun sebentar. Alangkah kagetnya. Yang disinggahi justru pos tentara Belanda. Untung tidak ada penjaga. Tanpa pikir panjang,” mereka seketika kembali ke perahu. Motor dihidupkan, terus meluncur. Arah dikira-kira saja, asal sudah bisa keluar dari lubang buaya.

Fajar sudah mulai menyingsing, waktu mereka tiba di perairan musuh. Tanpa punya kompas mereka yakin sudah menuju ke arah yang benar. Bendera Belanda dipasang, demi berhasilnya usaha mereka. Lihai, tetapi apa boleh buat.

Pulau Waigeo di mana sebagian dari Pasukan Gerilya (PG) 500 mendarat, sudah berada di depan mata. Namun di mana posnya? Bendera merah putih biru diganti dulu dengan merah putih. Sangat berbahaya, tetapi tidak ada jalan lain. Mereka sudah diberi pesan, di sekitar Pulau Waigeo harus menggunakan bendera Indonesia.

Salah-salah bisa diganyang oleh kawan sendiri. Akhirnya mereka toh bisa bertemu dengan rekan-rekannya. Pos mereka di Teluk Arago. Kapal tak dapat dinaikkan ke darat, karena sudah telanjur air surut. Padahal kapal sama dengan urat nadi. Tanpa kapal mereka tidak mungkin dapat berkutik. Lagi pula kapal tersebut dapat memberi petunjuk kepada musuh. Tetapi sekarang tak ada jalan lain, daripada menunggu sampai sore hari.

Selama itu awak Angin Mamiri menggunakan kesempatan untuk terjun ke laut. Badan rasanya sudah ketat. Beberapa hari tidak pernah menyentuh air. Baru enak-enaknya mandi, tiba-tiba ada seorang berteriak, “Kapal musuh!”
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI