Tampilkan di aplikasi

Melawan Belanda memboikot sepak bola

Majalah Intisari - Edisi 732
1 September 2023

Majalah Intisari - Edisi 732

Tim sepak bola VIOS (Batavia) berfoto saat bertanding, sekitar 1912.

Intisari
Ada yang mengatakan bahwa sepak bola harus terbebas dari unsur politik. Namun, secara faktual sepak bola merupakan salah satu alat untuk perjuangan sebuah bangsa yang sifatnya politis. Sepak bola masuk ke Indonesia tidak bisa dipastikan secara pasti. Penelusuran sejarah sepak bola bisa dilacak dari kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa Eropa, terutama Belanda dan Inggris.

Sejak kedatangan Belanda ke Nusantara pada abad ke- 15, terjadilah persilangan budaya. Persilangan budaya yang dijelaskan oleh Denys Lombards dalam Nusa Jawa Silang Budaya menjadi gambaran awal dan sebagai titik tolak bagaimana sepak bola bisa masuk dan kemudian mengakar di Hindia Belanda.

Seiring bergulirnya waktu, menurut Palupi (2004) dalam buku Politik dan Sepak Bola di Jawa 1920-1942, permainan sepak bola di Hindia Belanda awalnya hanya dapat dilakukan oleh bangsa Barat terutama Belanda.

Setelah berkembang di masyarakat, barulah merambah kepada orang Tionghoa dan Bumiputera yang memiliki kesempatan untuk mencoba olahraga ini. Secara perlahan sepak bola juga mulai dimainkan di tempat tangsi militer, sehingga orang biasa ikut melihatnya dan mulai memperhatikan sepak bola.

Orang berbondong-bondong mendatangi dan ikut bermain bersama-sama sebagai awal perkenalan sepak bola untuk lebih mudah dilakukan. 28 September 1893 di Batavia berdiri bond sepak bola pertama di Indonesia. Bond yang bernama Bataviasche Cricket-En Football Club Rood-Wit itu didirikan oleh 30 orang dan sebagai pemimpinnya adalah J. D. De Reimer.

Melihat dari namanya RoodWit, kemungkinan bond tersebut mempunyai seragam kebesaran berwarna merah putih. Pendirian bond itu dilaporkan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda, melalui departemen van Justitie dan nasihat dari Dewan Hindia Belanda. Secara resmi Rood-Wit akhirnya dikukuhkan menjadi badan hukum pada tahun 1894 (Bola Vaganza, 2005).
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI