Tampilkan di aplikasi

Sok pamer dan sok gengsi dalam penguburan jenazah “Tempo doeloe"

Majalah Intisari - Edisi 736
26 Desember 2023

Majalah Intisari - Edisi 736

Salah satu nisan pemakaman Cina yang tampak begitu mewah dengan beraneka hiasan.

Intisari
Di masa lalu, upacara pemakaman orang kaya di Betawi jadi ajang pamer. Upacara yang diadakan dengan mewah dan meriah itu pun menarik perhatian warga sekitar.

Wajarlah kiranya kalau orang-orang yang kaya raya, yang seakan-akan berenang dalam lautan uang, punya kecenderungan untuk pamer. Antara lain di waktu menyelenggarakan pesta, apakah itu pesta perkawinan anak atau keluarganya, pesta ulang tahun, dan lainnya.

“Tempo doeloe”, yakni sampai pada 40-50 tahun yang lalu, “sok pamer” itu malah tampak pula dalam upacara-upacara pemakaman jenazah. Terutama dalam iring-iringan yang mengantar jenazah ke tempat istirahatnya yang terakhir. Tidak jarang iring-iringan itu begitu megah (impresif ) dan “ramai” sehingga lebih menyerupai pawai yang meriah.

Di sepanjang jalan-jalan yang dilewati iring-iringan tersebut, terutama di sekitar rumah keluarga yang sedang berdukacita, khalayak rela berdesak-desakan untuk menyaksikannya. Sampai-sampai ada pemeo yang terkenal di masa itu: “Kakap mati, teri yang mabuk”.

“Malaikat pembuka jalan” Golongan masyarakat di Jakarta (pada masa itu masih bernama Batavia) yang paling terkenal di bidang itu adalah golongan Tionghoa. Yakni orang kaya raya dalam golongan itu atau penggede masyarakatnya yang terkemuka dan pada hakikatnya pun (pada zaman itu) orang kaya pula.

Beberapa hari menjelang pemakaman biasanya sudah tersiar kabar bahwa iring-iringan jenazah pasti megah, mewah dan “ramai”. Tidaklah heran jadinya kalau pada hari pemakaman, sejak pagi-pagi sekali “teri-teri” rela berdesakdesakan di jalanan-jalanan di sekitar rumah almarhum. Mereka datang untuk menyaksikan jenazah sang “kakap” diantar ke kubur.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI