Tampilkan di aplikasi

Tan Peng Nio, Huan Mulan Van Java

Majalah Intisari - Edisi 737
31 Januari 2024

Majalah Intisari - Edisi 737

Potret dari Kaisar Chi’en Lung dengan baju pengadilan.

Intisari
Masalahnya, jika “babon” sejarah Mataram seperti karya ilmiah H. J. de Graaf yang sangat rinci itu diperiksa, kita tidak akan menemukan nama-nama mereka yang berperan besar dalam riwayat berikut, yakni Tan Peng Nio, Sulaiman Kertowongso yang kemudian menjadi Tumenggung Kolopaking III, maupun yang— mestinya—lebih terkenal, Tan Wan Swee, bapak Tan Peng Nio.

Untunglah bahwa keluarga besar Kolopaking dan Arung Binang memiliki “sejarah mikro” yang menjadi latar belakang silsilah keluarga mereka, yang meskipun tidak dimaksudkan sebagai tesis sejarah ilmiah, betapapun merupakan rujukan berharga untuk dihubungkan dengan berbagai peristiwa lain pada zamannya.

Berdasarkan dua buku silsilah yang ditulis R. Tirto Wenang Kolopaking yang masing-masing berjudul Sejarah Dinasti: Kanjeng Raden Adipati Tumenggung Kolopaking 1877-1832 (1997) dan Sejarah SilsilahWiraseba Banyumas: Ki Ageng Mangir/ Kolopaking/Arung Binang (2005), maka Intisari melacak peran beberapa nama lain yang terhubungkan dengan riwayat Tan Peng Nio, dari sejumlah kajian sejarah yang sudah terbit sebagai buku, karya Leonard Blusse, Willem Remmelink, Mona Lohanda, Bondan Kanumoyoso, dan Hembing Wijayakusuma.

Semua itu disusun kembali seperti berikut.
Majalah Intisari di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

INTERAKTIF
Selengkapnya
DARI EDISI INI