Tampilkan di aplikasi

Pendidikan vokasi di SMK cetak tenaga kerja siap pakai secara global

Majalah Jendela - Edisi V/09/2016
12 Januari 2018

Majalah Jendela - Edisi V/09/2016

Pendidikan kejuruan itu akan menjadi pusat pelatihan bagi siswa yang akan masuk ke dunia kerja.

Jendela
Untuk menunjukkan prioritas dalam jalan perubahan menuju Indonesia yang mandiri dalam bidang ekonomi, pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla merumuskan sembilan agenda prioritas yang disebut Nawa Cita. Di bidang pendidikan, pendidikan vokasi menjadi salah satu fokus untuk mewujudkan Nawa Cita tersebut.

Pendidikan vokasi dianggap sebagai salah satu solusi dalam perwujudan Nawa Cita, khususnya nomor 5 dan 6. Nawa Cita nomor 5 mencantumkan bahwa pemerintah akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan.

Kemudian dalam Nawa Cita nomor 6 tercantum bahwa pemerintah akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Salah satu yang akan dilakukan untuk mewujudkan Nawa Cita nomor 6 itu adalah dengan membangun sejumlah science park dan techno park di daerah-daerah, politeknik, dan SMK-SMK dengan sarana dan prasarana dengan teknologi terkini.

Mengapa pendidikan vokasi? Pendidikan vokasi dinilai sebagai pendidikan yang sangat diperlukan sekarang untuk menjawab kebutuhan pasar, sekaligus untuk menghadapi era kompetisi seperti saat ini, misalnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah dimulai sejak tahun 2015.

Presiden Joko Widodo beberapa kali menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong pendidikan vokasi atau pendidikan kejuruan sebagai salah satu upaya meningkatkan daya saing sumber daya manusia. ”Mengenai kesiapan sumber daya manusia kita dalam berkompetisi, memang harus dipersiapkan.
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI