Tampilkan di aplikasi

Festival film Indonesia angkat keberagaman nusantara

Majalah Jendela - Edisi XIX/12/2017
22 Januari 2018

Majalah Jendela - Edisi XIX/12/2017

Budiyati merupakan produser sejumlah film peraih Piala Citra.

Jendela
Keragaman ini tercermin dari film-film yang masuk dalam nominasi tahun ini berasal dari genre yang berbeda-beda dengan menekankan pada gagasan dan kreativitas. “Tahun sebelumnya, nominasi film terbaik kebanyakan bergenre drama sedangkan untuk tahun ini genrenya berbeda-beda”, kata Humas FFI 2017, Agung Santoso.

Melalui film yang beragam dan berkualitas tersebut dapat mencerminkan keberagaman Nusantara. Hal ini senada dengan pernyataan aktris senior Niniek L. Kariem, yang mengatakan, “Saya rasa film akan menunjukkan pada generasi muda bahwa kita bisa bangga sebagai bangsa Indonesia dengan keragaman yang kita miliki.”

Menurut Usman Hamid, pengamat film yang menjadi juri mandiri, film bukan sekadar estetika atau keindahan, tetapi juga sebuah wadah berisikan pesan moral dan etika. Film tak hanya bisa menjadi penyegar, tetapi juga menjawab tantangan dalam kehidupan sosial masyarakat belakangan ini.

“Dari segi pesan etik dan moral, banyak film Indonesia yang memberi sumbangsih makin positif kepada kebudayaan. Bukan hanya sebagai kreasi seni untuk dipertontonkan tapi juga menuntun kita dalam kehidupan dengan pesan moral yang sangat kuat,” ujar Usman.

FFI yang diselenggarakan sejak tahun 1955 diinisiasi sebagai kegiatan sosial budaya yang berfungsi sebagai tolok ukur prestasi, apresiasi, dan promosi bagi film Indonesia. Pada tahun 2017, terdiri dari peningkatan apresiasi dan promosi film Indonesia melalui kegiatan workshop, diskusi, ceramah, sosialisasi, pemutaran film nominasi kuis, dan kegiatan lain yang mendukung perkembangan perfilman Indonesia, kompetisi film cerita panjang.
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI