Tampilkan di aplikasi

Ki Hajar Dewantara, pendidikan untuk mengusir penjajah

Majalah Jendela - Edisi 24/ Mei 2018
21 Mei 2018

Majalah Jendela - Edisi 24/ Mei 2018

Karena kegigihannya memperjuangkan kemerdekaan dan pendidikan, Ki Hajar Dewantara dianugerahi banyak gelar. Tanggal kelahirannya 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional sejak tahun 1959.

Jendela
Karena kegigihannya memperjuangkan kemerdekaan dan pendidikan, Ki Hajar Dewantara dianugerahi banyak gelar. Tanggal kelahirannya 2 Mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional sejak tahun 1959. Selain sebagai Bapak Tamansiswa, Ki Hadjar Dewantara juga ditetapkan Bapak Pendidikan Nasional, Perintis Kemerdekaan Indonesia, dan Pahlawan Nasional.

Raden Mas Soewardi Soeryaningrat mengganti gelar kebangsawanannya pada usia 40 tahun, menurut tahun Caka, dengan nama yang merakyat Ki Hajar Dewantara. Lahir pada tahun 1889, ia merupakan keturunan Pakualaman, cucu Paku Alam III (Gusti Hadipati Haryo Sastraningrat), putra Kanjeng Pangeran Haryo Soeryaningrat.

Perguruan Tamansiswa lahir 3 Juli 1922, awalnya menggunakan nama National Onderwijs Institut Taman Siswa. Setelah Indonesia merdeka, nama yang resmi dipakai Perguruan Kebangsaan Taman Siswa, sebuah “paguron”, atau tempat belajar hidup, belakangan ditulis Perguruan Tamansiswa.

Masa kecil dijalaninya di Pondok Pesantren Kalasan di bawah pimpinan Kiai Sulaiman Abdurrahman, tujuh tahun di Europeesche Lagere School, empat tahun di sekolah guru (kweekschool), Soewardi masuk kemudian mundur dari Sekolah Kedokteran School ter voor Opleiding van Indische Art (STOVIA) di Batavia tahun 1910.

Awal perjuangan politik Ki Hajar muda, yang masih bernama Soewardi, dimulai lewat bidang jurnalistik. Mula-mula bekerja di harian Sedio Tomo di Yogyakarta dan harian Medden Java di Semarang, terakhir di harian De Expres yang didirikan Douwes Dekker di Bandung. Ia juga mengasuh majalah Het Tijdschrift di Bandung di bawah pimpinan Douwes Dekker. Kedua media terakhir tercatat ikut melicinkanjalan kelahiran Indische Partij (IP).
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI