Tampilkan di aplikasi

KH Ahmad Dahlan, pelopor pembebasan, pemaduan, dan pembaharuan pendidikan

Majalah Jendela - Edisi 24/ Mei 2018
21 Mei 2018

Majalah Jendela - Edisi 24/ Mei 2018

Pembaharuan kependidikan yang dilakukan Ahmad Dahlan meliputi lima aspek, yakni aspek filosofis, aspek kelembagaan, aspek strategi, aspek manajemen dan aspek metodologis.

Jendela
Mencoba mem ahami seluruh catatan sejarah dari beberapa literatur yang diperoleh, dapat ditemukan tiga pemikiran pokok kependidikan Ahmad Dahlan. Ketiga pemikiran pokok kependidikan tersebut adalah pembebasan (liberasi), pemaduan (integrasi), dan pembaharuan (modernisasi).

Di pusat kebudayaan Jawa (Mataram), bahkan di lingkungan pemangku kekuasaan (Kasunanan Yogyakarta), Muhammad Darwis sang pelopor kecil dilahirkan di Kauman pada tahun 1868 dari ayah KH Abu Bakar dan ibu Siti Aminah. Ayahandanya yang penghulu besar berperan langsung sebagai pendidik pertama yang mengenalkan ilmuilmu keagamaan (keislaman klasik) sekaligus mencontohkan aktualisasinya dalam kehidupan.

Kepribadian unggul dan mulia sang pelopor, menjadi modal besar keberhasilan Muhammadiyah sebagai gerakan moral, sosial, ilmu dan amal. Lingkungan pendidikan informal yang intelek, mendukung Ahmad Dahlan remaja dalam mempelajari ilmu-ilmu agama.

llmu fiqh (hukum Islam) dipelajari dari KH Muhammad Shaleh, ilmu Nahwu (gramatika bahasa Arab) dari KH Muhsin dan KH Abdul Hamid, ilmu Falaq (astronomi) dari KH Raden Dahlan yakni seorang putra Kyai podok Termas, ilmu hadits dari KH Mahfud dan Syech Khayyat.

Atas dorongan orang tua, pada usia 15 tahun (1883) Muhammad Darwis menunaikan haji, dan pada usia 22 tahun (1902) ia belajar ke Makkah untuk yang kedua kalinya atas sponsor kakaknya (Nyai Hajjah Shaleh). Sepulang dari Makkah, ia membantu ayahnya mengajar pengajian anak-anak. Di Timur Tengah ia sangat terinspirasi oleh pemikiran pembaharuan Rasyid Ridlo dan pemikiran Muh.

Abduh, sehingga ide reformasinya mendorong untuk melakukan perubahan kehidupan beragama kaum muslim di tanah air. Pengaruh Muh bin Abd Wahab adalah pada semangat purifikasi; sementara Abduh menekankan budaya modern sehingga corak pendidikan modern dan populis menjadi warna pilihan Muhammad Darwis saat itu.
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI