Kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi keniscayaan di era sekarang ini. Hampir seluruh aktivitas dilakukan melalui teknologi tersebut, termasuk dalam proses pembelajaran. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyediakan fasilitas pembelajaran melalui TIK lewat portal Rumah Belajar yang dapat diakses dengan mudah oleh guru maupun siswa.
Dengan berbagai fitur yang ada, Rumah Belajar memudahkan siswa maupun guru dalam memeroleh sumber belajar selain lewat buku. Keberadaan Rumah Belajar diharapkan mampu memenuhi kebutuhan untuk pembelajaran yang dapat diakses di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Ya, memang fitur yang tersaji dalam Rumah Belajar, memungkinkan siswa untuk belajar dari guru yang bukan dari sekolahnya, sementara guru dapat mengajar siswa yang juga bukan dari sekolahnya.
Inilah teknologi yang disediakan melalui fitur Kelas Maya. Fitur tersebut hanya satu dari delapan fitur yang tersedia di Rumah Belajar. Fitur-fitur inilah yang JENDELA sajikan di edisi kali ini. Setiap artikel menampilkan keunggulan dan manfaat yang dapat diambil dari fitur-fitur di Rumah Belajar. Ada pula testimoni dari sejumlah guru yang telah menggunakan Rumah Belajar sebagai pendukung dalam pembelajaran di sekolah.
Seperti biasa, JENDELA juga menampilkan rubrik Resensi Buku yang kali ini mengetengahkan ulasan singkat tentang buku berjudul “E-learning Teori dan Aplikasi”. Tema buku ini sejalan dengan bahasan pada rubrik Fokus yang membahas tentang pembelajaran elektronik.
Masih tentang Rumah Belajar, para rubrik Kajian, JENDELA sajikan artikel hasil penelitian tentang fitur Bank Soal. Disebutkan bahwa fitur ini memiliki daya tarik yang cukup baik dari sisi tampilan. Fitur ini juga menyenangkan, atraktif, dan cukup ramah pengguna. Namun, ada beberapa bagian yang mesti diperbaiki. Pembaca dapat mengetahui apa saja bagian yang perlu diperbaiki ini dengan membaca artikelnya di halaman 29-32.
Di bagian rubrik Kebudayaan, tersaji artikel mengenai Festival Budaya Saman yang merupakan satu dari 13 festival di 9 klaster yang terpilih untuk diselenggarakan dalam Platform Pemajuan Kebudayaan Indonesiana. Penyelenggaraan Festival Budaya Saman digelar selama 38 hari dilaksanakan oleh 11 kampung pada 11 kecamatan di Gayo Lues.
Rubrik terakhir yang juga tidak kalah menarik adalah Bangga Berbahasa Indonesia yang pada edisi kali ini menampilkan artikel ringan tentang perbedaan antara dua kata yang terkadang salah dalam penggunaannya. Kata tersebut adalah “sesuatu” dan “suatu”. Seperti apa perbedaan antara kedua kata tersebut? Pembaca dapat menyimaknya di halaman 33. Akhir kata, redaksi mengucapkan selamat membaca dan semoga artikel yang dihadirkan memberikan manfaat.
Redaksi