Tampilkan di aplikasi

Festival budaya saman: Merayakan saman di halamannya

Majalah Jendela - Edisi 29/ Desember 2018
14 Februari 2019

Majalah Jendela - Edisi 29/ Desember 2018

Bukan sekadar pertunjukkan khas Suku Gayo, Saman kini telah menjadi pertunjukkan yang dikenal dan dikagumi penonton seantero nusantara, bahkan dunia. / Foto : Dok. Ditjen Kebudayaan

Jendela
Salah satu upaya melestarikan Saman adalah melalui penyelenggaraan Festival Budaya Saman. Festival ini tidak hanya menampilkan Saman sebagai tarian belaka, tapi menelisik lebih jauh sebagai sebuah objek pemajuan kebudayaan secara menyeluruh. Para penonton dan pengunjung tidak saja dapat menikmati Saman melalui pertunjukan, tetapi juga dapat mencermati dan mempelajarinya sebagai suatu sistem budaya yang memuat berbagai nilai dan pranata, serta mencerminkan karakter dan etos masyarakat Gayo.

Festival Budaya Saman diselenggarakan melalui platform Indonesiana yang digelar di Kabupaten Gayo Lues, Aceh, pada 2 Oktober hingga 24 November 2018. Kegiatan ini mengambil beberapa tempat di Kabupaten Gayo Lues sebagai venue utama, yakni Bale Musara, Stadion Seribu Bukit, dan beberapa menasah.

Melibatkan ratusan penampil dari 11 kampung di 11 kecamatan di Gayo Lues, Festival Budaya Saman dimaksudkan sebagai perayaan atas kelestarian ekosistem pertunjukan saman di Kabupaten Gayo Lues. Hal tersebut ditandai dengan tetap bertahannya tradisi berlatih dan mempertunjukan Saman di setiap kampung hingga hari ini, terutama pada setiap hari raya Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi.

Festival Budaya Saman mengambil tradisi Bejamu Saman sebagai materi utama kegiatan. Tradisi Bejamu Saman adalah pergelaran Saman selama dua hari dua malam (roa lo roa ingi) di mana ada dua kampung yang tampil bersama dan berbagi peran dengan bertindak sebagai tuan rumah dan tamu.

Hal yang menarik dari Bejamu Saman adalah karena setiap anggota grup penampil tamu akan tinggal sebagai saudara (serinen) di rumah masing-masing anggota grup penampil tuan rumah. Persaudaraan antara dua pesaman melalui Bejamu Saman umumnya bahkan berlanjut hingga melampaui acara pertunjukan, yakni dalam kehidupan nyata, bahkan hingga ke anak-cucu mereka
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI