Tampilkan di aplikasi

Budaya menumbuhkan akar kebudayaan dalam diri anak-anak

Majalah Jendela - Edisi 40/Oktober 2019
17 Desember 2019

Majalah Jendela - Edisi 40/Oktober 2019

Wayang

Jendela
Di Negeri Hagia yang terkenal subur dan kaya raya, hiduplah dua kelompok penduduk, yakni kelompok merah dan kelompok hitam. Mereka hidup berdampingan rukun dan damai. Namun kedamaian itu terusik ketika di Bumi Hagia hanya tersisa sebatang pohon, Pohon Kehidupan. Pohon Kehidupan yang seharusnya mereka jaga bersama justru menjadi sumber perpecahan.

Kedua kelompok berebut untuk menguasainya. Mereka sibuk berperang dan tidak memperhatikan, ada raksasa rakus yang mencuri Pohon Kehidupan mereka. Untunglah ada Raden Umar Maye, tokoh arif bijaksana, yang mengingatkan kedua kelompok untuk bekerja sama menyelesaikan segala persoalan, termasuk menjaga pohon terakhir di bumi. Namun, bagaimana caranya mereka dapat mengalahkan raksasa dan mengambil kembali Pohon Kehidupan?

Itulah sekilas jalan cerita pertunjukan Teater Wayang Botol yang dibawakan oleh Sekolah Pedalangan Wayang Sasak di Pekan Kebudayaan Nasional. Untuk melawan raksasa, beberapa penonton anak-anak diajak beraksi di atas panggung. Bersama penduduk Hagia mereka membuat jebakan untuk menangkap raksasa. Misi penyelamatan Pohon Kehidupan pun berhasil. Penonton bersorak dan bertepuk tangan menyambut keberhasilan misi itu.

Di panggung yang sama keesokan harinya, penonton anak-anak kembali dilibatkan ke dalam pertunjukan. Kali ini dalam acara Paman Gery Mendongeng. Gery Puraatmadja, atau biasa disapa Paman Gery, dari Komunitas Nusantara Bertutur, siang itu membawakan dongeng berjudul I Ceker Cipak. I Ceker Cipak merupakan kisah klasik tentang seorang pemuda berbudi luhur yang sudah diceritakan secara turun-temurun di Bali.

Penonton yang sebagian besar adalah anak-anak usia PAUD dan SD diajak untuk menebak namanama daerah, hewan, hingga benda yang menjadi bagian dari cerita dongeng. Selain itu, mereka juga diajak untuk bermain peran. Beberapa anak dipanggil ke atas panggung untuk berperan sebagai kucing, anjing, tikus, dan ular.
Majalah Jendela di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Edisi lainnya    Baca Gratis
DARI EDISI INI