Willie Rahman sudah berlaga diajang adu cepat off-road alias speed off-road, sejak umurnya masih belia dan dapat julukan Young Gun. Beragam prestasi sempat mewarnai masa remajanya. Saat itu, Willie bertarung sengit di sirkuit speed off-road dengan tunggangan bersosok Suzuki Jimny, dengan sasis berikut kaki-kaki Suzuki Vitara.
Inovasi tunggangan Willie boleh dibilang maju pada lima tahun silam. Karena dengan kosntruksi kaki independen di bagian depan, dia dapat dengan mudah menaklukkan tikungan sirkuit speed off-road. Dan merintis karirnya dari nol, masuk dalam kelas 4 silinder dibawah 2.500 cc.
Mesin Cherokee pun masih harus dioprek untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar dari standarnya.
Beberapa ubahan terlihat pada ruang mesin, seperti asupan udara ke ruang bakar menggunakan tiga throttle body. Begitu juga suplai bensin ke ruang bakar, sudah pakai injektor yang punya daya sembur lebih banyak.
Otak mesin pun menggunakan Haltech Platinum Sport 2000.
Kalau sebelumnya tunggangan Willie menggunakan kaki-kaki dengan sistem independen di depan, sekarang menggunakan yang lebih sederhana, dan tetap bawaan Cherokee. Hanya saja sistem suspensi sudah diubah untuk aplikasi shockbreaker coilover.
“Sampai saat ini saya masih suka bertarung di kelas 6 silinder ini, persaingan pukul-pukulan waktu antara pembalap cukup ketat,” jelasnya. Setiap bertanding pun, Willie punya target yang besar untuk mendapat podium.
“Alhamdulillah sampai saat ini masih cukup lengket dengan podium setiap kali balap,” tutupnya.
Jeroan mesin 242 PowerTech diupgrade menggunakan serangkaian performance part. Seperti piston dan setang piston CP Carrillo. Noken as alias camshaft Brain Crower, dengan durasi 280˚. Asupan udara ke ruang bakar pun pakai 3 throttle body yang dicustom dengan intake Cherokee. Sedangkan otak mesin diatur oleh ECU standalone Haltech Platinum Sport 2000. Jalur gas buang hasil pembakaran dicustom oleh workshop Lengkong Racing Fabrication.
