Kemunculan MINI John Cooper Works Buggy (JCW Buggy) di reli Dakar 2018 sontak jadi pusat perhatian. Seakan mendobrak tradisi, untuk pertama kalinya pabrikan asal Inggris itu menggunakan mobil tipe buggy dan yang paling utama, gerak roda belakang alias RWD. Regulasi reli Dakar yang memperbolehkan mobil buggy 2WD berlaga, membuat MINI mengikuti jejak Peugeot untuk menggunakan model buggy gerak roda belakang.
Ada beberapa keunggulan mobil buggy 2WD ketimbang versi All-Wheel Drive (AWD). Pertama adalah bobot lebih ringan, lantaran minus drivetrain untuk roda depan. Pemangkasan bobot signifikan tersebut, menjadi modal berharga. FYI, pada model JCW Buggy, memiliki bobot lebih ringan sekitar 150 kg ketimbang versi MINI John Cooper Works Rally (JCW Rally) yang AWD.
Selain itu, dengan 2WD, potensi kerusakan lebih minim. “Tak ada bonggol gardan depan dan as roda jadi lebih simpel dan travel suspensi bisa dibuat lebih panjang dari versi AWDnya,” sahut Julian Johan, off roader sekaligus penggemar reli Dakar ini. Dengan travel lebih panjang, juga memiliki keuntungan dalam menghadapi handicap pada putaran tinggi karena lebih stabil.
Selain itu, regulasi mobil kelas 2WD yang memperbolehkan aplikasi kompresor elektronik untuk mengurangi atau menambah tekanan ban dari dalam kabin, juga menjadi kelebihan kelas 2WD ketimbang kelas AWD. Sehingga, pembalap atau navigator lebih mudah dalam menentukan tekanan ban untuk mendapat traksi optimal berdasarkan medan yang akan dilalui.
Namun di luar segala kelebihannya tersebut, dengan menurunkan dua model rally car untuk Dakar 2018, menjadi keunggulan MINI. “Andalkan dua tipe mobil ini, kita punya keluarga MINI yang kuat di Dakar Rally,” ujar Sebastian Mackensen, Senior Vice President of MINI.
