Tampilkan di aplikasi

Land Rover Seri l 107 Station Wagon 1957, Frankenstein

Majalah JIP - Edisi 194
4 Juni 2018

Majalah JIP - Edisi 194

Populasi Seri I SWB masih terbilang banyak dibandingkan kendaraan satu ini, tak banyak bersliweran di jalanan. / Foto : Ferlie Milawanti

JIP
Populasi Seri I SWB masih terbilang banyak dibandingkan kendaraan satu ini, tak banyak bersliweran di jalanan. Yups jumlah Seri I 107 Station Wagon saya rasa bisa dihitung dengan jari di negeri kita tercinta. Bisa saja dipengaruhi dengan masa produksi dimana kendaraan ini hanya diproduksi tahun 1956-1958.

Wheelbase 107 sebelumnya diperkenalkan terlebih dahulu dengan model pikap tahun 1954, setelah itu baru muncul 107 Station Wagon. Sementara model Station Wagon lebih dulu dikeluarkan dengan wheelbase 86 tahun 1954- 1956. Mulai dari lahirnya Station Wagon dilengkapi dengan Safari Roof, juga disebut Tropical Roof yang terdiri dari lapisan atap terluar atau lapisan kedua yang terpampang diatas kendaraan.

Tropical roof berfungsi sebagai ventilasi ruang kabin Seri I 107 Station Wagon 5 pintu bisa mengangkut hingga 7 orang penumpang. Kendaraan ini digunakan sebagai kendaraan niaga atau pribadi untuk penumpang dan barang. Kala itu dipakai untuk mengangkut pekerja ke lokasi terpencil. Masuknya ke Indonesia masih menyimpan misteri hingga kini.

Sosok pria asal Surabaya ini memang gila, bukan gila karena gangguan jiwa. Tetapi tergila gila dengan Land Rover khususnya Seri I. Pria berambut cepak ini mulai tertarik dengan Land Rover sejak 13 tahun lampau. Meski secara pasti populasi kendaraan ini tak terdeteksi di Indonesia, pria ini benar-benar mujur karena memiliki Seri I 107 Station Wagon 1957.

Gimana nggak mujur? Menurut penelusuran, kendaraan yang hanya diproduksi dalam kurun waktu dua tahun ini total ada 7.007 unit diseluruh dunia, se dangkan untuk keluaran ‘57 stir kanan hanya diproduksi 1. 046 unit. Dan Johan Yuda Wicaksono menjadi salah satunya.
Majalah JIP di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI