Tampilkan di aplikasi

IXOR 2018 SERI 1, kurang greget

Majalah JIP - Edisi 197
3 September 2018

Majalah JIP - Edisi 197

Pertarungan Head to Head antar pembalap tak terlihat kali ini demi alasan safety. / Foto : Bimo SS

JIP
Setelah istirahat sekian lama, akhirnya kejurnas speed offroad seri pembuka bergulir pada 28-29 Juli 2018 lalu. Berbeda dengan seri event tahun 2017 sebelumnya yang bergulir di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan 4 seri terakhir berlangsung di sirkuit Paramount, BSD tanggerang, kali ini Indonesian X-treme Offroad Championship (IXOR) kembali ke sirkuit Tembong Jaya, Serang Banten, sebagai seri pembukanya. Sebanyak 131 peserta ikut meramaikan di ber— bagai kelas kejuaraan.

Ada yang berbeda dari biasanya di event speed off-road kali ini. Sejak start SS1 hingga selesai, tidak terlihat adanya tontonan saling kejar mengejar antara dua pembalap. “Untuk event kali ini peserta dilepas satu-satu supaya lebih safety, tidak ada peserta yang terhalang debu dari mobil di sebelahnya,” ujar James Sudaryanto selaku pimpinan perlombaan.

Di event kali ini lintasan tidak disiram dengan cairan kimia pengikat debu seperti biasa karena mahalnya harga cairan tersebut. Sehingga di Tembong Jaya kali ini, cukup hanya disiram dengan air saja tiap 2 SS. Akibatnya pun tidak bertahan lama, debu kembali berterbangan. Terlebih saat kelas monster tubular bermesin V8 dimulai.

Tebalnya debu memang dianggap membahayakan para peserta, bahkan bisa menutup jarak pandang dan apesnya pembalap bisa kehilangan arah atau lebih parah lagi bisa menabrak tanggul. Walaupun begitu, beberapa pebalap tetap menyayangkan kali ini tidak dilepas bareng. “Aura kompetisinya jadi kurang greget karena dilepas sendiri- sendiri, kita tidak bisa mengukur dengan lawan di sebelah, tapi demi safety, apa boleh buat,” ujar Ridha Giwangkara yang kali ini naik kelas ke G1.2 menggunakan UTV 1000 Turbo.
Majalah JIP di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.
Baca selengkapnya di edisi ini

Selengkapnya
DARI EDISI INI