Tampilkan di aplikasi

Buku Kanaka hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Ketika Senja Pergi

1 Pembaca
Rp 57.500 40%
Rp 34.500

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 103.500 13%
Rp 29.900 /orang
Rp 89.700

5 Pembaca
Rp 172.500 20%
Rp 27.600 /orang
Rp 138.000

Pembelian grup
Pembelian buku digital dilayani oleh penerbit untuk mendapatkan harga khusus.
Hubungi penerbit

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Dari usia bayi, Senja tidak pernah dekat dengan mamanya. Seperti ada tembok besar yang membentengi hubungan antara anak dan ibu itu. Sedangkan Alya, mamanya memberikan nama Senja, artinya kebencian, mengapa? Tujuh belas tahun hidup dalam kesalahpahaman, selama itu pula tidak ada kasih sayang yang diberikan Alya ke Senja. Alya menganggap Senjalah dalang dari kepergian Azka yang meninggalkannya. Namun ketika Azka kembali, akankah kesalahpahaman itu akan terjawab? Alya mengangap Azka meninggalkannya karena kehadiran Senja, jadi memang sejak bayi Alya telah menumbuhkan kebencian untuk Senja. Sebenarnya ada rasa sayang untuk Senja itu sangat besar di diri Alya tetapi Alya tidak menyadarinya karena Alya lebih memenangkan ego dalam dirinya.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Tri Santika
Editor: Alam Sahri

Penerbit: Kanaka
ISBN: 9786239109592
Terbit: November 2019 , 112 Halaman

BUKU SERUPA










Ikhtisar

Dari usia bayi, Senja tidak pernah dekat dengan mamanya. Seperti ada tembok besar yang membentengi hubungan antara anak dan ibu itu. Sedangkan Alya, mamanya memberikan nama Senja, artinya kebencian, mengapa? Tujuh belas tahun hidup dalam kesalahpahaman, selama itu pula tidak ada kasih sayang yang diberikan Alya ke Senja. Alya menganggap Senjalah dalang dari kepergian Azka yang meninggalkannya. Namun ketika Azka kembali, akankah kesalahpahaman itu akan terjawab? Alya mengangap Azka meninggalkannya karena kehadiran Senja, jadi memang sejak bayi Alya telah menumbuhkan kebencian untuk Senja. Sebenarnya ada rasa sayang untuk Senja itu sangat besar di diri Alya tetapi Alya tidak menyadarinya karena Alya lebih memenangkan ego dalam dirinya.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

Berkat limpahan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan buku novel imajinatif ini dapat terselesaikan.

Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang mendukung penulis dalam pembuatan buku Novel ini dengaKn tujuan dibuatnya novel ini sebagai sebagai syarat penilaian dari tugas Bahasa Indonesia atas bimbingan Bapak Alam Sahri,S.Pd, M.Pd, seluruh dewan guru dan staf tata usahadi SMKN 4 Kepahiang, serta kedua orang tua yang senantiasa mendoakan.

Novel mengambil genre imajinatif berisi tentang kehidupan dan kesalah pahaman selama bertahun-tahun yang terjadi antara ibu, ayah dan anak. Akankah kesalah pahaman keluarga ini terjawab?

Kepahiang, Oktober 2019

Penulis

Editor

Alam Sahri - Alam Sahri, M. Pd. lahir di desa Imigrasi Permu pada tanggal 21 Maret 1983 dari pasangan Bapak Nursaman dan Ibu Kahdijah. Menamatkan pendidikan Sekolah Dasar Negeri 94 Kepahiang pada tahun 1996 dan meneruskan pendidikan ke SLTP yaitu SLTP 1 Kepahiang tamat pada tahun 1999. Kemudian menamatkan SMU 1 Kepahiang pada tahun 2001. Pendidikan dilanjutkan di Universitas Bengkulu jurusan Bahasa dan Seni program studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Universitas Bengkulu dan tamat pada tahun 2005. Tahun 2014 penulis meneruskan pendidikan ke Program Pascasarjana (S2) Universitas Bengkulu dan menamatkan pendidikan pada tahun 2015. Penulis adalah guru aktif di SMK Negeri 2 Kepahiang sejak tahun 2009.


Daftar Isi

Cover
Kata pengantar
Daftar Isi
Senja Dan Sendu
Kesya yang Utama
Thanks Nicol
Pergi dan Tenggelamnya Senja
Profil Penulis

Kutipan

Senja dan Sendu
Kringg… Kringg… Kringggg… Brukkk!    
"Aduhh kampret nih alarm pake bunyi-bunyi segala  jatuh Gua kan jadinya." Umpat seorang gadis cantik yang jatuh dari ranjangnya.

Panggil saja Senja. Gadis yang baru beranjak 17 tahun dan sekarang duduk di bangku kelas 11 SMA.  Senja berusaha bangkit dari jatuhnya dengan posisi yang tidak elite yaitu tengkurap sambil mencari pegangan di tiang ranjangnya.

"Non Senja bangun, udah mau jam 7 Lo, Non. Nanti telat ke sekolahnya." Teriak Bi Marni di depan pintu kamar Senja.

Bi Marni adalah asisten di rumah Senja sekaligus pengasuhnya sejak bayi,  jadi kedekatan Senja dengan Bi Marni tidak diragukan lagi. Tidak ada istilah batasan pembantu dan majikan karena Senja sudah mengangap Bi Marni seperti keluarganya, begitu pun dengan Bi Marni yang menganggap Senja seperti anaknya sendiri.

"Iya, Bi. Ini Senja udah bangun kok mau mandi." Balas Senja dari kamar sambil berteriak.

"Cepetan ya, Non. Bibi tunggu di ruang makan." Ucap Bi Marni.

Senja pun langsung membuka lemari pakaiannya mengambil handuk sekaligus seragam sekolahnya kemudian langsung bergegas pergi kamar mandi.