Tampilkan di aplikasi

Buku Komisi Pemberantasan Korupsi juga dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Suatu Hari di Museum Seni

Suatu Hari di Museum Seni

Si Kancil anak nakal Suka mencuri mentimun Ayo lekas ditangkap Jangan diberi ampun. Saatnya berkunjung ke Museum Seni! Hari ini Kumbi bersama teman-teman akan mengikuti kelas melukis. Kancil itu telah mengambilnya! “Kejar dia!” Namun, tiba-tiba saja si Kancil masuk ke dalam salah satu lukisan! Bagaimana bisa? Kumbi dan kawan-kawan mengikuti, tetapi... Wah, tidak muat! Apa yang terjadi? Kita berubah! Kancil itu sangat lincah, larinyapun sangat gesit, teman-temanpun sulit untuk menyusul si kancil. Tapi tiba-tiba si kancil mulai kecapean. Aku menyerah!!!

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Tim Penulis KPK

Penerbit: Komisi Pemberantasan Korupsi
Terbit: Januari 2016 , 35 Halaman










Ikhtisar

Si Kancil anak nakal Suka mencuri mentimun Ayo lekas ditangkap Jangan diberi ampun. Saatnya berkunjung ke Museum Seni! Hari ini Kumbi bersama teman-teman akan mengikuti kelas melukis. Kancil itu telah mengambilnya! “Kejar dia!” Namun, tiba-tiba saja si Kancil masuk ke dalam salah satu lukisan! Bagaimana bisa? Kumbi dan kawan-kawan mengikuti, tetapi... Wah, tidak muat! Apa yang terjadi? Kita berubah! Kancil itu sangat lincah, larinyapun sangat gesit, teman-temanpun sulit untuk menyusul si kancil. Tapi tiba-tiba si kancil mulai kecapean. Aku menyerah!!!

Pendahuluan / Prolog

Pendahuluan
Hai, teman-teman! Masih ingat kami dari seri Tunas Integritas? Aku Kumbi, sahabat ANAK JUJUR. Kami tinggal di negeri Kumbinesia. Yuk, bertualang bersama kami!

Daftar Isi

Sampul
Pengantar
Suatu hari di museum seni
Si Kancil anak nakal suka mencuri mentimun
Saatnya berkunjung ke Museum Seni!
Model hari ini adalah sayur-sayuran
Hei, mentimun-mentimun itu menghilang!
Ternyata si kancil itu mencurinya
Kejaaar dia!
Namun, tiba-tiba saja si Kancil masukke dalam salah satu lukisan!
Woooow! bagai mana bisa?
Wah, tidak muat!
Lukisan demi lukisanmereka lewati
Kancil itu belum menyerah!
Memang benar, kancil itu sangat lincah
Berhenttttti!
Kancil pun berlari semakin pelan
Hingga....
Aku menyeraaah!
Uuh… Akhirnya
Kancil akan mengembalikan mentimun ini
Seandainya kancil memintanya dengan baik-baik
Ooh? Mengapa?
Kumbi kemudian menjelaskan