Jasa keuangan termasuk industri yang paling dinamis dalam transformasi digital. Bahkan bank sekarang sedang menjelma menjadi bank digital. Bank yang mendigitalkan seluruh proses bisnisnya, di setiap level dan end-to end.
Titik persaingan antarbank sekarang bergeser ke penguasaan teknologi. Tantangannya bukanlah pada infrastruktur teknologi, tetapi pada SDM yang akan mengoperasikannya. Pada bank legacy, seperti halnya Bank Danamon, memiliki tantangan ganda.
Pertama, bagaimana mendapatkan talent baru yang tepat untuk masa depan? Kedua, apa yang harus dilakukan dengan karyawan existing yang memiliki kompetensi ‘lama’? Saat ini, sebagian besar nasabah tidak akan datang ke kantor bank untuk mendapatkan pelayanan.
Mereka cukup menggunakan smartphone atau perangkat lain (seperti laptop atau komputer desktop) untuk melakukan transaksi. Fenomena inilah yang oleh Brett King disebut sebagai Bank 4.0: Bank everywhere, but not at a bank. Fungsi perbankan berjalan di mana saja dan kapan saja, tetapi tidak di kantor cabang bank.
