Tampilkan di aplikasi

Buku Marja hanya dapat dibaca di aplikasi myedisi reader pada Android smartphone, tablet, iPhone dan iPad.

Yang Muda Yang Bahagia

Cara Hidup Mulia di Usia Remaja

1 Pembaca
Rp 37.000 15%
Rp 31.450

Patungan hingga 5 orang pembaca
Hemat beli buku bersama 2 atau dengan 4 teman lainnya. Pelajari pembelian patungan disini

3 Pembaca
Rp 94.350 13%
Rp 27.257 /orang
Rp 81.770

5 Pembaca
Rp 157.250 20%
Rp 25.160 /orang
Rp 125.800

Perpustakaan
Buku ini dapat dibeli sebagai koleksi perpustakaan digital. myedisi library

Sesungguhnya masa tua juga merupakan masa yang dipenuhi berkah sekiranya kita mempersiapkan diri sejak masa muda. Memang, badan sudah lemah, tetapi kematangan ruhani akan mengantarkan masa tua pada berkah Ilahi yang sangat agung, yakni kebahagiaan di dunia dan akhirat. Banyak orang yang pada masa tuanya hidup dalam kesenyapan dan kesedihan seakan-akan dunia dan orang-orang yang dikasihinya telah mencampakkannya di kamar yang paling belakang.

Namun, manakala kita sadar bahwa kebahagiaan dunia hanyalah setetes dari berkah dan rahmat Allah, kita pun sadar bahwa masih ada kesempatan untuk meraih berkah yang lebih besar lagi. Maka, janganlah memandang masa tua sebagai masa yang menakutkan, tetapi yakinlah bahwa masa tua merupakan kesempatan untuk meraih berkah Ilahi.

Buku ini mengetengahkan uraian tentang bagaimana memaknai usia muda, bangkit dari kejatuhan bila berbuat salah atau dosa, dan mengisi hari-hari di masa tua agar mendapat limpahan berkah Allah. Insya Allah, buku ini akan menjadi bacaan yang menarik bagi anak-anak muda, khususnya mereka yang mendambakan keberkahan di masa tua, dan tentu juga untuk orang-orang tua untuk manamkan perasaan optimistis untuk meraih kehidupan yang bermakna di masa tua.

Ikhtisar Lengkap   
Penulis: Wajihudin Alantaqi
Editor: Irwan Kurniawan, M.Ag

Penerbit: Marja
ISBN: 9786237625414
Terbit: Agustus 2019 , 168 Halaman










Ikhtisar

Sesungguhnya masa tua juga merupakan masa yang dipenuhi berkah sekiranya kita mempersiapkan diri sejak masa muda. Memang, badan sudah lemah, tetapi kematangan ruhani akan mengantarkan masa tua pada berkah Ilahi yang sangat agung, yakni kebahagiaan di dunia dan akhirat. Banyak orang yang pada masa tuanya hidup dalam kesenyapan dan kesedihan seakan-akan dunia dan orang-orang yang dikasihinya telah mencampakkannya di kamar yang paling belakang.

Namun, manakala kita sadar bahwa kebahagiaan dunia hanyalah setetes dari berkah dan rahmat Allah, kita pun sadar bahwa masih ada kesempatan untuk meraih berkah yang lebih besar lagi. Maka, janganlah memandang masa tua sebagai masa yang menakutkan, tetapi yakinlah bahwa masa tua merupakan kesempatan untuk meraih berkah Ilahi.

Buku ini mengetengahkan uraian tentang bagaimana memaknai usia muda, bangkit dari kejatuhan bila berbuat salah atau dosa, dan mengisi hari-hari di masa tua agar mendapat limpahan berkah Allah. Insya Allah, buku ini akan menjadi bacaan yang menarik bagi anak-anak muda, khususnya mereka yang mendambakan keberkahan di masa tua, dan tentu juga untuk orang-orang tua untuk manamkan perasaan optimistis untuk meraih kehidupan yang bermakna di masa tua.

Pendahuluan / Prolog

Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw. Sesungguhnya tiada daya dan upaya melainkan dengan izin Allah.

Saya tidak menyangkal bahwa telah banyak buku yang mengulas segala hal yang berhubungan dengan usia muda, tua, bahkan kematian. Namun, buku yang mengupas bagaimana menjadi tua yang diberkahi bisa dikatakan langka dan tetap aktual.

Maka melalui buku ini, saya ingin mempertegas bahwa Allah memberi peluang yang sangat luas kepada manusia untuk memperoleh berkah dan rahmat-Nya di dunia dan akhirat. Kuncinya adalah pemahaman dan pemaknaan terhadap umur itu sendiri.

Banyak orang berpikir bahwa menjadi tua semata-mata berhadapan dengan tidak adanya penghasilan, kesehatan yang menurun, tidak produktif, dan sebagainya. Maka, bila persiapan-persiapan (material) dalam menghadapi masa tua itu telah tercukupi, apakah itu menjamin hidup seseorang akan menjadi bahagia?

Sebaliknya, jika tidak ada tabungan atau investasi, apakah hidupnya akan menjadi susah? Persiapan-persiapan ini memang penting, tetapi ada persiapan yang lebih penting yang harus direncanakan sejak usia muda, yakni persiapan menghadapi kehidupan akhirat.

Banyak pertanyaan yang muncul di benak orang pada masa tuanya, antara lain: apa yang bisa dilakukan? apakah bisa bahagia di masa tua? dan sebagainya. Bagi sebagian orang tua, ada banyak hal yang sudah tercapai di dunia ini. Tetapi boleh jadi, ada kejenuhan pada sebagian orang tua dan ingin segera pulang ke Rahmatullah agar memperoleh kebahagiaan abadi.

Tak terbayangkan akibatnya jika kita memahami umur yang dikaruniakan Tuhan ini semata-mata hanya untuk kepentingan duniawi. Oleh karena itu, melalui buku ini, saya ingin menegaskan betapa pentingnya memanfaatkan umur, bukan saja untuk kepentingan duniawi, tetapi juga untuk kepentingan di akhirat.

Sesungguhnya masa tua juga merupakan masa yang dipenuhi berkah sekiranya kita mempersiapkan diri sejak masa muda. Memang, badan sudah lemah, tetapi kematangan ruhani akan mengantarkan masa tua pada berkah Ilahi yang sangat agung, yakni kebahagiaan di dunia dan akhirat. Banyak orang yang pada masa tuanya hidup dalam kesenyapan dan kesedihan seakan-akan dunia dan orang-orang yang dikasihinya telah mencampakkannya di kamar yang paling belakang.

Namun, manakala kita sadar bahwa kebahagiaan dunia hanyalah setetes dari berkah dan rahmat Allah, kita pun sadar bahwa masih ada kesempatan untuk meraih berkah yang lebih besar lagi. Maka, janganlah memandang masa tua sebagai masa yang menakutkan, tetapi yakinlah bahwa masa tua merupakan kesempatan untuk meraih berkah Ilahi.

Buku ini mengetengahkan uraian tentang bagaimana memaknai usia muda, bangkit dari kejatuhan bila berbuat salah atau dosa, dan mengisi hari-hari di masa tua agar mendapat limpahan berkah Allah. Insya Allah, buku ini akan menjadi bacaan yang menarik bagi anak-anak muda, khususnya mereka yang mendambakan keberkahan di masa tua, dan tentu juga untuk orang-orang tua untuk manamkan perasaan optimistis untuk meraih kehidupan yang bermakna di masa tua.

Atas terbitnya buku ini, saya berterimakasih kepada Penerbit Marja, kawan-kawan di Yayasan Himpunan Penghapal dan Pengajian Al-Quran (YJHQ) Kabupaten Wonosobo, serta para guru dan sesepuh yang telah berbagi pengalaman kepada saya. Semoga Allah meridhai amal ibadah kita.

Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (Qs al-Baqarah [2]: 32).

Penulis

Wajihudin Alantaqi - Wajihudin Alantaqi, seorang ayah dari 2 (dua) putra dan 1 (satu) putri. Menyelesaikan pendidikannya di Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Al-Asy’ariyyah dan Institut Ilmu Al-Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo (sekarang Universitas Sains Al-Quran/UNSIQ).

Daftar Isi

Sampul                                            
Kata Pengantar                                                
Daftar Isi                                                                    
Masa Muda yang Berharga                                                  
Jangan Sampai Menyesal
Jangan Putus Asa
Ingatlah Mati Selagi Muda
Menghadapi Masa Tua
Umur Panjang dan Amal Saleh
Memaknai Masa Kesepian
Meraih Berkah di Akhirat
Daftar Pustaka                                              
Indeks
Tentang Penulis